Serikat Buruh Jateng

Buruh Jateng Sesalkan Pernyataan Prabowo soal UMR

Para pekerja Jateng sesalkan pernyataan Prabowo Subianto soal buruh tak boleh tuntut pengusaha naikkan UMP. Hal itu dianggap tak berpihak kepada buruh.

Featured-Image
KSPI Jateng pasang tenda di depan disnakertrans, hal ini sebuah bentuk protes mereka. Foto: Dedy Irawan

bakabar.com, SEMARANGPara pekerja di Jawa Tengah (Jateng) sesalkan pernyataan Prabowo Subianto soal buruh tak boleh tuntut pengusaha naikkan UMR. Hal itu dianggap tak berpihak kepada nasib buruh.

"Prabowo tak memahami dunia perburuhan. Bahkan terkesan tidak berpihak pada kepentingan buruh," kata Ketua Partai Buruh Jateng, Aulia Hakim, Kamis (9/11).

Karenanya, Aulia menduga Prabowo mengeluarkan pernyataan itu demi kepentingan Pemilu 2024. Terlebih untuk mendapat dukungan dari pengusaha.

Baca Juga: Buruh Demo ke Disnakertrans Jateng, Protes Tak Dilibatkan Rapat UMR

Aulia menyatakan bahwa Upah minimum adalah jaring pengaman agar buruh tidak terjerumus dalam jurang kemiskinan. Maka, pemerintah harus melindungi buruh dengan menaikkan upah minimum.

"Upah Minimun juga sebagai bentuk penyesuaian terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi," tutur pria yang menjabat sebagai Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jateng itu.

Baca Juga: Anies Obral Janji ke Buruh: Beri Kebijakan soal Kesejahteraan

Selain itu, pihaknya juga menghimbau agar para capres tidak hanya berpihak pada pengusaha, tapi juga buruh atau pekerja. Termasuk memperjuangkan Upah Minimum Regional (UMR) setiap tahunnya.

Sebagai informasi, Prabowo mengeluarkan pernyataan bahwa buruh tidak boleh terus menuntut pengusaha untuk menaikkan UMR, terutama jika perusahaan sedang merugi. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Rabu (8/11). 



Editor


Komentar
Banner
Banner