Harga Telur Naik

Meroketnya Harga Telur Ayam Dikeluhkan Pedagang di Tangsel

Tingginya harga jual telur ayam dikeluhkan oleh masyarakat Tangerang Selatan.

Featured-Image
Imas, 23, Seorang Agen Telur Ayam di Pamulang sedang melayani konsumen. (Foto: apahabar.com/Rizky Dewantara)

bakabar.com, TANGSEL - Tingginya harga jual telur ayam dikeluhkan oleh masyarakat Tangerang Selatan. Salah satunya oleh Imas (23), agen penjualtelur ayam di Jalan Benda Raya Pamulang Dua, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). 

Imas memaparkan kenaikan harga telur ayam disebabkan oleh tinggi permintaan yang tidak diimbangi dengan ketersediaan stok yang memadai untuk dijual. Akibatnya, tidak hanya konsumen, pedagang juga merasakan dampaknya.

"Melonjaknya harga telur ayam lumayan terasa harganya. Pada 15-17 Mei kemarin harga per kilogramnya mencapai Rp 30.500," ujar Imas kepada bakabar.com, di Kota Tangsel, (19/5).

Saat terjadi kenaikan harga telur, biasanya Imas memberikan informasi kepada para konsumen langganan. Harapannya, begitu mengetahui kenaikan harga telur, konsumen menjadi mengerti dan paham tentang apa yang harus mereka lakukan. Misalnya dengan menyediakan uang lebih banyak dari biasa, atau membeli dalam jumlah terbatas.

Baca Juga: Harga Telur Terus Meroket, IKAPPI: Pemerintah Belum Ada Upaya Konkret

Meski begitu, papar Imas, selalu saja ada konsumen yang ngotot membeli telur dalam jumlah tertentu. Namun yang seperti itu jumlahnya tidak banyak. Umumnya, penjualan telur di saat harga tinggi tidak selaris ketika harga normal. Pembeli kembali ramai ketika harga telur mulai turun.

Menurut Imas, terhitung per hari ini, Jumat (19/5) harga telur ayam per kilogramnya berada di kisaran Rp29 ribu. Harga tersebut menurutnya masih tergolong  tinggi, karena di musim normal, harga per kilogram hanya Rp25 ribu.

"Kadang naiknya harga telur ayam akibat permintaan tinggi namun stok kurang. Yang jelas harga paling rendah pada saat bulan puasa menyentuh harga Rp24 ribu per kilogram," jelas Imas.

Editor
Komentar
Banner
Banner