News

Pasar Sentra Antasari Banjarmasin Jadi Tempat Sampah Dadakan, Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli

Kondisi Pasar Antasari, Kota Banjarmasin sangat memprihatinkan dan menjadi tempat sampah dadakan hingga Rabu (9/4/2025).

Featured-Image
Kondisi Pasar Antasari, Kota Banjarmasin sangat memprihatinkan dan menjadi tempat sampah dadakan hingga Rabu (9/4/2025). Foto: Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Kondisi Pasar Antasari, Kota Banjarmasin sangat memprihatinkan hingga Rabu (9/4/2025).

Tumpukan sampah terlihat berserakan di sejumlah sudut, menciptakan pemandangan yang amat jorok. Sampah tersebut juga menimbulkan bau tidak sedap.

Salah satu pedagang buah, Madi mengungkapkan keluhannya terhadap serbuan lalat yang hampir tak ada habisnya di lapaknya.

Tak hanya soal kenyamanan, Madi menyebut tumpukan sampah turut berdampak terhadap penjualan buahnya.

"Walaupun tidak terhitung secara pasti, tapi saya merasa pembeli jadi sepi. Dengan adanya gunungan sampah ini, pengunjung pasar jadi malas jalan ke sini," ujarnya.

Keluhan serupa disampaikan Farida, pedagang tempe yang berjualan tak jauh dari lokasi.

"Pengunjung yang biasanya berjalan sampai ke belakang pasar kini jauh berkurang. Imbasnya, jualan pun ikut sepi," tuturnya.

Beralih ke blok pasar jagung, tumpukan sampah menutup sebagian areal parkir. Pendapatan para juru parkir pun merosot.

"Pendapatan kami nyaris turun separuh. Biasanya bisa dapat Rp300 ribu per hari, sekarang hanya sekitar Rp150 ribu, karena areal parkirnya tertutup sampah,” ungkap Ahmad Junaidi, salah seorang juru parkir.

Kasihan, meski pendapatan berkurang, setoran retribusi ke Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin tetap harus dibayar penuh.

"Sudah satu pekan lebih kondisinya seperti ini. Kami berharap bisa segera ada solusi," ucapnya.

Sementara itu, di area pertokoan emas, situasi tak kalah jorok. Bau busuk makin menyengat karena ada yang membuang limbah potongan ayam, seperti bulu hingga jeroan.

Menurut Udin, wakar setempat, penyebab sampah di Pasar Antasari membludak diperparah oleh masyarakat luar yang juga ikut membuang sampah di sana.

"Yang buang itu kebanyakan bukan pedagang, tapi masyarakat luar pasar,” kata Udin.

Editor


Komentar
Banner
Banner