bakabar.com, JAKARTA - Jeritan masyarakat akibat meroketnya harga telur ayam semakin nyaring terdengar. Harganya terus merangkak di kisaran Rp32 ribu hingga Rp40 ribu di seluruh wilayah.
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) mencatat, harga telur ayam di Jabodetabek telah mencapai Rp31.000-Rp34.000 per kilogram. Sementara di wilayah timur Indonesia timur, bahkan lebih dari Rp40.000 per kilogram.
"Harga telur yang mengalami kenaikan sejak beberapa minggu terakhir disebabkan dua hal, yakni faktor produksi dan proses distribusi," ujar Sekretaris Jenderal DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan dalam keterangannya, Kamis (18/5).
Baca Juga: Harga Telur Ayam Ras di Pasar Tradisional Tigaraksa Merangkak Naik
Dilihat dari faktor produksi, harga telur saat ini dipengaruhi oleh harga pakan yang tinggi. Pada proses distribusi, banyak pihak yang mendistribusikan telur di luar kebutuhan pasar. Akibatnya, pasokan dan permintaan di pasar terganggu dan menyebabkan harga terus merangkak naik.
"Selain itu, banyak permintaan pasokan telur di beberapa instansi atau dan perorangan, yang juga menganggu suplai di pasar," ujarnya.
Pemerintah pun dinilai belum melakukan upaya konkret untuk mengatasi kenaikan harga telur. Untuk itu, Ikappi berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi kenaikan harga telur ayam yang semakin meresahkan masyarakat.
Baca Juga: Harga Telur Tembus Rp33 Ribu Perkilo, Pedagang: Pembeli jadi Berkurang
"Kami berharap agar pemerintah segera melakukan upaya dan antisipasi agar kenaikan harga telur tidak terus naik," ungkap Reynaldi.
Melansir dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, harga telur naik hingga 4,67 persen dibandingkan bulan lalu. Pada 17 Mei 2023, tercatat rata-rata harga telur nasional mencapai Rp31.400 per kilogram.
Sementara situs Panel Harga dari Badan Pangan Nasional mencatat harga telur pada 18 Mei 2023 mencapai Rp30.170 per kilogram.