Gelar Pahlawan

Mensos Buka-Bukaan Soal Datu Kalampayan Gagal Bergelar Pahlawan

Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kalampayan dinyatakan tidak lolos sebagai salah satu tokoh pahlawan nasional yang ditetapkan oleh pemerintah.

Featured-Image
Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kalampayan (Foto: Dok)

5 Tokoh Pahlawan Baru

Pemerintah menetapkan lima tokoh sebagai pahlawan nasional setelah melalui proses verifikasi dan penilaian yang dilakukan sejumlah lembaga. Nama Datu Kalampayan gagal lolos sebagai salah satu tokoh pahlawan nasional. Berikut kelima tokoh pahlawan nasional.

1.     Dr. dr. HR Soeharto dari Jawa Tengah. Dia merupakan dokter pribadi dari Presiden Soekarno. Soeharto juga mendirikan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang menjadi cikal bakal lahirnya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di seluruh Indonesia.

2.     Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam VIII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Paku Alam VIII merupakan mantan Wakil Gubernur DIY. Semasa hidupnya, dia dinilai memiliki jasa besar, terutama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

3.     dr. R. Rubini Natawisastra dari Kalimantan Barat. Semasa hidup, Rubini ingin menurunkan angka kematian ibu dan anak saat melahirkan yang kerap terjadi di praktik bidan tradisional (dukun beranak). Rubini merupakan dokter lulusan School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen (STOVIA) atau Sekolah Kedokteran Bumiputra dan Nederlands Indische Artsen School (NIAS) di Surabaya.

4.     H. Salahuddin bin Talabuddin dari Maluku Utara merupakan tokoh yang memimpin pergerakan melawan penjajah di wilayah Maluku Utara. Ia berkali-kali ditawan pihak Belanda dan dikurung lalu disiksa di penjara Sawahlunto, Nusakambangan hingga Boven Digul.

5.     KH. Ahmad Sanusi dari Jawa Barat. Ia merupakan pendiri dari Ittahadiyatul Islamiyah (AII), organisasi yang aktif bergerak dalam bidang pendidikan, sosial dan ekonomi. Pada awal kependudukan Jepang di Indonesia, AII dibubarkan.

Editor


Komentar
Banner
Banner