Jelajah Kalimantan

Menjelajahi ‘Provinsi Seribu Sungai’ Kalsel Dalam Wisata Kerbau Rawa

Kalsel dikenal sebagai ‘Provinsi Seribu Sungai’ karena terdapat 170 sungai sungai mengalir, memiliki kebau rawa yang merupakan hewan endemik Asia Tenggara.

Featured-Image
Seekor kerbau khas Amuntai saat turun ke rawa untuk mencari makan. Foto: Fauzi/Antara

Ancaman

Sejak dua tahun terakhir, banyak kerbau rawa yang sakit hingga mati. Fenomena ini kebetulan bertepatan setelah adanya aktivitas pengeboran sumur minyak oleh perusahaan.

“Kita tidak bisa membuktikan penyebab itu apakah dari pengeboran minyak,” ujar Kepala Desa Sapala Junaidi seperti yang dikutip Antara.

Rahmatullah, penyuluh Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara yang bertugas di Desa Sapala menyebut peristiwa itu bukan karena penyakit mulut dan kuku (PMK).

Tapi, penyebab sakit dan kematian ribuan kerbau rawa di Kecamatan Paminggir diduga karena penyakit cacing hati yang dipicu oleh buruknya kualitas makanan dan minuman di alam.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, DPR RI: Keterwakilan Perempuan Baru 20 Persen

Untuk meminimalisir risiko ancaman terhadap penurunan populasi kerbau rawa di daerah ini, pihaknya bersama pemerintah dan masyarakat desa setempat mencari cara agar peristiwa merugikan ini tidak terulang lagi.

"Yang jadi kendala juga yaitu tidak adanya kehadiran dokter hewan di sini," ujar petugas penyuluh itu.

Jika, peristiwa seperti itu terus berlanjut maka akan sangat mengancam sumber ekonomi masyarakat dan budaya memelihara kerbau rawa warisan leluhur di masa depan.

Populasi kerbau rawa di kabupaten ini sekitar 98 persen berada di tujuh desa di Kecamatan Paminggir, dengan jumlah sebanyak 8.937 ekor (BPS 2022).

Sedangkan tujuh desa itu adalah Paminggir (5,23 km persegi), Paminggir Seberang (14,23 km persegi), Ambahai (23,59 km persegi), Sapala (23,60 km persegi), Bararawa (23,39 km persegi), Pal Batu (28,63 km persegi), dan Tampakang (40,46 km persegi).

Editor


Komentar
Banner
Banner