Pemilu 2024

Jelang Pemilu 2024, DPR RI: Keterwakilan Perempuan Baru 20 Persen

DPR RI mengungkapkan jelang Pemilu 2024, keterwakilan perempuan dalam kancah politik terutama di parlemen baru mencapai 20 persen.

Featured-Image
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Diah Pitaloka dalam acara "Top Women Fest 2023" di Chillax Sudirman, Jakarta, Sabtu (25/3). (Foto: apahabar/Leni)

bakabar.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Diah Pitaloka mengungkapkan jelang Pemilu 2024, keterwakilan perempuan dalam kancah politik terutama di parlemen baru mencapai 20 persen.

Padahal, berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu mengatur agar komposisi penyelenggara Pemilu memperhatikan keterwakilan perempuan minimal 30%.

"Saat ini jumlah perempuan di kursi DPR baru sekitar berkisar 20%-21%, belum mencapai bahkan 30%. Padahal peran perempuan dalam pengambilan keputusan politik sangatlah penting," dalam acara "Top Women Fest 2023" di Chillax Sudirman, Jakarta, Sabtu (25/3).

Tantangan Perempuan di Politik

Alasan pemenuhan target itu belum dapat terealisasi adalah karena masih ditemukan sejumlah tantangan dan diskriminasi bagi perempuan dalam politik.

"Contoh, biasanya seringkali dipertanyakan terkait kapabilitasnya. Untuk itu, perempuan harus lebih membuktikan, dan harus lebih bekerja keras daripada pria," ungkapnya.

Selain itu, sistem rekapitulasi suara dalam Pemilu yang kerap terjadi pencurian, sehingga mengorbankan kursi perempuan.

"Pengalaman saya tidak mudah bagi perempuan berada di Pemilihan Umum (Pemilu). Karenanya penting untuk menciptakan sitem Pemilu yang jujur. Untuk menambah ruang bagi perempuan," jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan dalam legislasi sendiri dalam proses pengambilan UU perspektif perempuan dan laki-laki berbeda.

"Tidak hanya isu perempuan, juga isu maskulin seperti perang yang juga butuh perspektif perempuan," lanjutnya.

Karenanya, Diah berharap keterwakilan perempuan di kursi DPR bisa mencapai 50%. Ia pun mengimbau agar seluruh jaringan perempuan di segala lingkungan politik dapat saling bekerja sama dan saling mendukung.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan jika perempuan pun memiliki hak dan peran yang besar dalam memajukan perekonomian tanah air.

"Jangan pernah merasa kecil karena kita bisa melakukan hal yang sama dengan laki-laki. Dan kita bisa membuktikan bahwa kita bisa masuk ke pekerjaan-pekerjaan yang ini adalah dunia laki-laki (Politik)," imbuhnya.

Untuk itu, ia mengingatkan pentingnya menciptakan sistem yang dapat membuat perempuan berkembang dalam karirnya.

"Untui para perempuan Indonesia untuk tetap bertahan sampai dengan titik yang diharapkan. Dengan begitu, peran perempuan di tengah masyarakat bisa semakin meningkat dan memiliki ruang untuk maju bersama," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner