bakabar.com, BANJARMASIN —
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Gerindra, Hj Mariana, menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tidak lagi terjadi kasus keracunan makanan di sekolah.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Program Makan Bergizi Nasional di Jalan Setia, Pemurus Dalam, Banjarmasin, Selasa (28/10/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Badan Gizi Nasional, para guru, tenaga pendidik, pengelola sekolah swasta, madrasah, dan pondok pesantren.
“Kami sangat berharap tidak ada lagi kasus keracunan makanan dalam program ini. Pemerintah pusat bersama Badan Gizi Nasional dan pemerintah daerah sudah memperketat pengawasan teknis di lapangan,” ujar Hj Mariana.
Mariana menegaskan bahwa Program MBG merupakan komitmen nyata Presiden RI Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pemenuhan gizi seimbang bagi anak-anak, pelajar, serta kelompok rentan.
Program ini menjadi bagian dari strategi besar menuju Generasi Emas Indonesia 2045, dengan beberapa sasaran utama:
Mengatasi stunting dan malnutrisi:
Menyediakan makanan bergizi bagi anak sekolah untuk mencegah kekurangan gizi.
Meningkatkan kualitas SDM: Asupan gizi seimbang mendorong anak tumbuh sehat, cerdas, dan produktif.
Meningkatkan semangat belajar: Gizi baik berdampak langsung pada konsentrasi dan motivasi siswa.
Menggerakkan ekonomi lokal:
Memberdayakan pelaku UMKM daerah sebagai penyedia bahan pangan.
Mendukung visi Indonesia Emas 2045: Membangun generasi sehat dan berdaya saing global.
Pemerintah menempatkan keamanan pangan sebagai prioritas utama dalam pelaksanaan program ini. Sejumlah langkah pencegahan dilakukan agar setiap makanan yang diterima siswa benar-benar aman, sehat, dan bergizi.
Langkah-langkah yang diterapkan antara lain:
Standarisasi keamanan pangan (food safety) di seluruh dapur pengolahan.
Pelatihan penjamah makanan agar memahami prinsip kebersihan dan higienitas.
Pengawasan lintas instansi, termasuk Polri dan Badan Pangan Nasional.
Pengecekan rutin terhadap bahan baku dan proses memasak.
Evaluasi cepat terhadap setiap laporan keracunan untuk menemukan solusi permanen.
“Setiap keluhan dan potensi risiko harus segera ditindaklanjuti. Ini bukan sekadar soal makan gratis, tapi tentang menjaga masa depan anak-anak bangsa,” tegas Marina.









