Tersebar.
Kerbau rawa endemik Asia Tenggara ini tersebar ke Negara Thailand, Tiongkong, Filipina dan Indonesia. Di Indonesia ini, kerbau rawa hanya ada di Pulau Kalimantan dan Sumatera yang memiliki ekosistem rawa lebak-gambut sebagai habitat aslinya.
Di Kalimantan, terbanyak ada di Kalimantan Selatan, utamanya di Kecamatan Paminggir. Menurut data Badan Pusat Statistik (2022) kerbau rawa jumlahnya sekitar 9.000 ekor.
Populasi hewan tersebut tetap terjaga dari generasi ke generasi. Warga Desa Sapala menyebut kerbau tersebut sudah ada sejak zaman kerajaan dulu.
Tidak hanya tentang pariwisata, keberadaan kerbau rawa ini juga mengandung ideologi leluhur untuk ketahanan ekonomi yang mampu menopang keberlangsungan hidup anak-cucu.
Baca Juga: Doshisha University: Sawit Buka Isolasi Daerah dan Tingkatkan Ekonomi
Contohnya, sebagian besar masyarakat di Desa Sapala, Kecamatan Paminggir mampu menjaga populasi kerbau rawa yang ditaksir jumlahnya mencapai hampir dua ribu ekor.
Keluarga Firdaus (30) yang termasuk masyarakat penjaga kerbau rawa, memiliki sebanyak 27 ekor yang merupakan warisan lintas generasi. Pekerjaan memelihara kerbau rawa ini sudah dilakukan sejak dia duduk di bangku sekolah dasar.
Hampir setiap hari ia dibawa ayahnya ke kalangan untuk mengembala di "lautan rawa". Rutinitasnya dari pagi selesai shalat subuh, membuka kandang - menjelang magrib , memasukkan hewan peliharaan.
Sama halnya dengan Radiani (19) anak terakhir dari empat bersaudara. Sejak umur enam tahun dia sudah dikenalkan dengan kehidupan sejati masyarakat lokal di sana.
Baca Juga: Harga TBS Sawit di Kalbar, Tren Naik Tertinggi Capai Rp2.661,93/Kg
Sekarang, ada 20 ekor kerbau rawa milik keluarga Radiani. Dalam waktu dekat ini ia akan sekolah ke Pesantren Darusallam Martapura di Kabupaten Banjar untuk memperdalam ilmu agama.
Biaya menuntut ilmu di pondok pesantren di "Kota Serambi Makkah" itu diperoleh dari hasil menjual kerbau rawa tersebut.
Alasan masyarakat tetap melanjutkan budaya warisan nenek moyangnya memelihara kerbau rawa ini karena menjadi investasi yang menjanjikan.
Sejak puluhan tahun lalu, dengan memelihara dan menjual kerbau rawa saat dibutuhkan, masyarakat setempat bisa berangkat haji ke Tanah Suci Makkah.
Sampai dengan menempuh pendidikan, dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya, sehingga memilihara kerbau rawa menjadi simbol status sosial seseorang di masyarakat.
Harga untuk setiap ekor kerbau rawa ini bervariasi. Harga kerbau rawa yang berumur tiga tahunan dijual dengan harga Rp17 juta-Rp18 juta per ekor, tergantung bobot daging. Sedangkan, untuk kerbau rawa induk dipatok dengan harga Rp25 juta per ekor.