Komoditas Unggulan Bengkulu

Menjaga Kelestarian Tanaman Aren di Bumi Rejang Lebong

Tanaman aren bagi masyarakat Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, merupakan komoditas unggulan setelah kopi dan aneka sayuran.

Featured-Image
Petani aren di Desa Air Meles Bawah, Kecamatan Curup Timur, Kabupaten Rejang Lebong, menyadap air nira. Foto: Antara

Karena itu, dia meminta Pemkab Rejang Lebong melalui dinas terkait melakukan upaya-upaya untuk melestarikan tanaman aren yang tumbuh di belasan kecamatan wilayah itu, melalui peremajaan dan pembagian bibit gratis.

Menurut dia, adanya kegiatan pengambilan buah aren secara besar-besaran juga memengaruhi produksi air nira yang dihasilkan sehingga bisa menurunkan produksi gula aren atau gula batok yang dihasilkan Kabupaten Rejang Lebong ke depannya.

Peremajaan tanaman

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong Zulkarnain menyebutkan saat ini sudah ada tanaman aren varietas lokal unggulan Semulen ST 1 yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan tanaman aren lainnya.

"Bibitnya saat ini bukan hanya kami sebarkan di wilayah Kabupaten Rejang Lebong tetapi juga ke luar seperti Sulawesi, Aceh, Bandung, Bali, dan lainnya. Bibit ini mereka beli di sini karena sudah bersertifikat," ujarnya.

Menurutnya kegiatan ekspor kolang-kaling dari Kabupaten Rejang Lebong sejak beberapa tahun semakin berdampak pada oengembangbiakan Aren. Pemerintah harus menyiapkan anggaran pembelian bibit untuk peremajaan tanaman aren.

Tanaman aren sendiri memiliki usia tanam 7 hingga 10 tahun. Jika terlambat dilakukan peremajaan maka bisa dipastikan produksi gula aren dari Kabupaten Rejang Lebong akan menurun drastis.

Baca Juga: Libur Akhir Pekan, Menparekraf: Dongkrak Kunjungan Wisatawan

"JDalam waktu 2 tahun ke depan kita juga agak khawatir. Permasalahan ini sudah lama dipikirkan, tetapi belum dianggarkan karena keterbatasan anggaran daerah. Kami sudah memperbanyak benihnya di kebun induk," jelasnya.

Untuk program budi daya tanaman ini nantinya dapat dilakukan dengan menggunakan dana desa yang diterima masing-masing desa selain mengandalkan anggaran dari pemkab setempat.

Perkebunan tanaman aren yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, menurut dia, sampai dengan akhir 2022 lalu mencapai 2.280 hektare, dengan jumlah produksi gula aren dalam setahun sebanyak 5.441,68 ton.

Luas perkebunan aren di Kabupaten Rejang Lebong ini yang terluas berada di Kecamatan Sindang Kelingi, yakni 984,5 hektare, kemudian di Kecamatan Selupu Rejang seluas 592 hektare, dan selebihnya tersebar dalam 12 kecamatan lainnya.

Bibit unggul

Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong terus menyosialisasikan penggunaan varietas aren lokal daerah itu kerena memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan tanaman sejenis lainnya, terutama dalam peremajaan tanaman aren.

Varietas aren Semulen ST-1 yang mengambil nama dari bahasa Suku Rejang, suku di Kabupaten Rejang Lebong dan Bengkulu, yang berarti anak perempuan atau anak gadis itu, telah dilepas secara nasional oleh Kementerian Pertanian pada 2018.

Varietas itu memiliki keunggulan karena produksinya pertengahan di antara aren genjah dan aren dalam, tahan hama, mudah tumbuh di berbagai kondisi daerah.

Selain itu varietas itu bisa menghasilkan hingga umur 6-7 tahun dengan jumlah produksi antara aren genjah dan dalam. Kemudian juga air nira yang dihasilkan lebih banyak, yakni antara 15-30 liter per hari dengan tinggi hanya 10 meter.

hal itu yang membedakan Varietas aren Semulen ST-1 dengan tanaman aren lainnya. Pada jenis aren lainnya tinggi tanaman bisa mencapai 15 meter atau lebih.

Baca Juga: Jelang KTT ASEAN, AP II Tetapkan Rencana Operasi di Bandara Soetta

Perbanyakan bibit itu sendiri sudah dilakukan Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong dengan melakukan penangkaran benih indukan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perbenihan pada Desa Air Bening, Kecamatan Bermani Ulu Raya dengan jumlah mencapai 150 batang.

Bibit tanaman aren varietas itu juga sudah ditangkarkan secara profesional oleh petani di Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT). Bibit yang dihasilkan sudah bersertifikat dan dipasarkan secara nasional guna memenuhi kebutuhan berbagai daerah di Tanah Air.

Tanaman aren yang tumbuh subur di Kabupaten Rejang Lebong saat ini bukan hanya menjadi tanaman konservasi dalam menyelamatkan bumi dari perubahan iklim, tapi juga mencegah terjadinya bencana alam tanah longsor, kekeringan.

Di sisi lain juga sebagai pundi-pundi rupiah masyarakat Rejang Lebong dari air nira yang diolah menjadi gula aren, ijuk dan pohonnya untuk kerajinan dan buahnya sebagai komoditas ekspor.

Baca Juga: Smart Contract, Indodax: Dapat Dimanfaatkan untuk Bidang Pemerintahan

Untuk kelangsungan dari komoditas unggulan Kabupaten Rejang Lebong itu diperlukan upaya serius guna menjaga kelestarian tanaman aren. Hal itu dapat dilakukan melalui program peremajaan massal, regenerasi petani aren.

Serta yang tidak kalah penting memberikan dukungan kepada petani aren dalam mendapatkan bantuan pemerintah. Ikhtiar menjaga kelestarian pohon aren itu agar petani senantiasa menyesap manisnya tetesan nira.

Editor


Komentar
Banner
Banner