bakabar.com, JAKARTA - Bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni, sampah plastik jadi permasalahan utama yang disoroti. Sebab, keberadaan sampah jenis plastik memang sulit dan sangat lama terurai di alam.
Pada momen perayaan tahunan ini, tajuk sentral yang diusung adalah "Kalahkan Polusi Plastik". Terkait sampah plastik, fenomena ini tercatat mendorong beragam kalangan untuk mengambil peran mengatasi persoalan. Salah satunya melalui pembuatan film dokumenter sebagai isu penyelamatan lingkungan, khususnya yang terdampak krisis polusi sampah.
Menonton film dokumenter juga menjadi salah satu upaya reminder atau pengingat ulang tentang kenapa kita perlu melakukan gerakan nyata menanggulangi sampah plastik.
1. Trashed
Trashed adalah film dokumenter lingkungan yang bercerita tentang eksplorasi krisis sampah global, biaya lingkungan, dan kemanusiaan yang timbul akibat konsumsi berlebihan oleh manusia di sejumlah negara seperti Lebanon, Inggris, Amerika Serikat, Indonesia dan Negara lainnya.
Seperti judulnya, Trashed merupakan film dokumenter tentang kerusakan lingkungan akibat perilaku konsumtif masyarakat. Banyaknya sampah sulit terurai seperti kemasan makanan, sedotan, kantong belanja dan lain mengakibatkan penumpukan sampah. Sampah tersebut pada akhirnya menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan.
Bagian menarik dari film dokumenter ini adalah penyajian data kuantitatif yang memperkuat pesan dari film. Misalnya disajikan data total jumlah sampah jenis gelas plastik yang ditanggung bumi setiap tahun. Ternyata, bumi harus menanggung beban 58 miliar sampah gelas plastik. Hal tersebut belum termasuk jenis sampah lain.
Diceritakan pula bahwa di beberapa tempat di dunia sudah ada orang-orang yang menyadari dan mulai melakukan aksi nyata dalam rangka perbaikan sistem pengolahan sampah, diantaranya ada orang-orang yang sudah secara konsisten melakukan aksi zero waste dalam kehidupan sehari-harinya.
2. A Plastic Ocean
Berdurasi 102 menit, A Plastic Ocean merupakan film dokumenter arahan seorang jurnalis bernama Craig Leeson.
Film dokumenter ini berfokus pada masalah pencemaran laut yang diakibatkan oleh limbah plastik. Investigasi Craig berawal ketika ia menemukan sampah plastik di laut yang seharusnya terjaga kondisinya. Bersama dengan penyelam Tanya Street dan team yang terdiri dari ilmuwan dan peneliti dari berbagai negara, mereka mengunjungi beberapa laut.
Dalam perjalanan yang berlangsung selama empat tahun ini, mereka melihat kondisi laut yang mencemaskan dan fakta–fakta berbahaya tentang limbah plastik.
Film dokumenter ini juga memberikan gambaran mengerikan bahwa ada lebih banyak plastik dibandingkan plankton di lautan, dan membahayakan keselamatan biota laut.
Kalian juga bisa melihat bahwa membatasi penggunaan plastik sekali pakai yang berarti menghindarkan plastik-plastik tersebut untuk masuk ke perairan dan mencemarkan lingkungan. Serta mengetahui cara memanage sampah dengan baik dan benar.
3. The Story of Plastic
Film dokumenter ini memperlihatkan bagaimana plastik sejak dari proses pembuatan hingga menjadi sampah yang tidak dikelola secara baik pada akhirnya berdampak pada krisis lingkungan maupun kesehatan manusia.
Mulai dari bahan baku plastik, dirancangnya plastik untuk kegunaan sekali pakai, kegagalan mendaur ulang plastik di negara maju, hingga pembuangan plastik ke negara berkembang atau dengan pembakaran.
The Story of Plastic juga memperlihatkan aktivis lingkungan dari berbagai belahan dunia seperti Amerika Serikat, Belgia, Inggris, India, Filipina, dan negara lainnya memperjuangkan dunia bebas dari polusi plastik.
Proses daur ulang plastik yang melalui pencucian dan pencacah menghasilkan limbah cair yang dibuang ke saluran-saluran air. Di mana plastik-plastik yang didaur ulang berasal dari packaging, household product dan personal care sehingga berpotensi melarutkan bahan-bahan kimia Endocrine Disruption Compounds atau senyawa pengganggu hormon yang akan merusak ekosistem perairan dan mengancam kesehatan manusia.
4. Sexy Killer
Film berdurasi 88 menit ini adalah film yang bercerita tentang proses perjalanan pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hingga dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat sekitar pertambangan.
Dalam film tersebut juga diungkap sisi lain dari orang yang ikut berperan dalam menghiasi proses perjalanan aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia.
Dimulai dari daerah Kalimantan Timur, dimana keadaan masyarakat di dekat pertambangan batu bara begitu memprihatinkan. Bukit-bukit dihancurkan dan dikeruk isinya.
Akibatnya, banyak tanah-tanah pertanian yang terkena dampaknya. Belum lagi muncul isu-isu lingkungan seperti lahan hijau yang hancur, lubang bekas galian tambang, sulitnya mendapatkan air bersih, dan dampak-dampak ekologis lainnya. Banyak juga awah-sawah yang rusak akibat pertambangan batu bara yang membawa endapan lumpur ke tanaman sawah.
Proses pengangkutan batubara juga turut menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan yakni rusaknya terumbu karang. Banyak jangkar kapal dibuang seenaknya bahkan batu bara tersebut tercecer sehingga merusak populasi ikan.
Hal tersebut tentu saja berdampak bagi para nelayan yang sehari-hari mencari uang dari hasil melaut yakni berkurangnya penghasilan dan menderita kerugian.
Melihat banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan, dilakukan berbagai upaya pencegahan oleh warga setempat. Salah satu warga yang melakukan protes adalah bapak Ketut. Beliau mencoba menghadang alat-alat berat yang mencoba untuk beroperasi namun usaha tersebut gagal. Beliau justru malah kena bui selama tiga bulan dengan alasan mengganggu operasional pekerjaan.
Itulah deretan film yang mengusung isu lingkungan yang cocok untuk Anda hayati di perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Selamat menonton!