bakabar.com, JAKARTA - H Muhammad Rihan Variza merupakan salah satu pereli Nasional berasal dari Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Pria kelahiran Malang 1986 ini sudah memiliki banyak pengalaman karena beberapa kali tampil di kejuaraan nasional dan internasional.
Perjuangannya menjadi pebalap nasional ternyata tidak mudah. Rihan mengawali karirnya saat masih duduk dibangku kelas 4 SD.
“Sejak kelas 4 SD, (memulai karir) balap garuk tanah atau Grasstrack [motor cross-red],” ujar H Rihan kepada bakabar.com, Selasa (29/8).
Keponakan dari Haji Ciut atau Muhammad Hatta, saudagar terkenal asal Bumi Borneo ini mengungkapkan tertarik di dunia motorsport kala didukung oleh sang paman.
Baca Juga: Rihan Variza Fokus ke Seri Asia usai Juarai Kejurnas Rally 2023
“Pertamanya disuruh ikut sama paman Haji Ciut, dan juga disupport dari paman,” tutur Raihan.
Dalam berkarir di dunia balap Motorsport, H Rihan pun telah menyabet prestasi dari kejuaraan Rally dan Sprint Rally sebanyak 8 kejuaraan yang sudah ia raih selama menjadi pebalap.
Tak hanya berhasil meraih gelar di kejuaraan Rally. Haji Rihan juga pernah meraih prestasi di kejuaraan balap nasional seperti Juara 1 Nasional Pemula Slalom, Juara 1 Nasional Speed Offroad.
Bahkan, ayah dari tiga anak tersebut juga pernah menorehkan catatan apik di kejuaraan Rally New Zealand Rapco atau WRC 2022 lalu.
Baca Juga: Naufal Rafif Busro, Pembalap Muda Prestasi Emas
Ia menjadi pebalap asal Bumi Borneo yang sukses finish di 8 besar kejuaraan Rally New Zealand WRC pada 2022 lalu.
Lebih lanjut, selama menjadi pebalap nasional. H Rihan bahkan memiliki cita-cita yang sungguh memukau. Ia ingin memajukan olahraga Motorsport Indonesia khususnya di Kalimantan Selatan menjadi Go Internasional.
“Memajukan Indonesia ke Go Internasional khususnya Kalimantan Selatan,” ujar pembalap berusia 36 tahun tersebut.
Tak hanya itu, Ia juga menuturkan pengalaman paling berkesan selama menggeluti dunia balap Motorsport tersebut.
Baca Juga: Tabalong Merdeka Prix Championship Diikuti Pembalap Nasional
“Pas kebetulan uang habis, atm macet, pas balap road race tanjung. Tapi alhamdulillah juara 1 jadi uang hadiah di nikmati untuk makan dan perjalanan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, H Rihan juga turut berpesan kepada para pebalap muda khususnya di Bumi Borneo maupun di Indonesia untuk terus berjuang dalam karir menjadi seorang pebalap.
“Terus berjuang dalam karir balap, kecerdasan dan kesehatan merupakan faktor utama. Jangan lupa minta doa dan support orang-orang dekat dan sekitar kita,” pungkas Rihan.