bakabar.com, JAKARTA - Semasa menjabat Ketua DPRD Tanah Bumbu, H Supiansyah terkenal vokal menyuarakan aspirasi perbaikan jalan nasional Km 171 yang belum juga tersentuh perbaikan.
"Terakhir bersua dengan beliau ketika bersama memperjuangkan aspirasi masyarakat mengenai tragedi Km 171," kenang Agus Rismalianoor, kuasa hukum 23 korban tragedi Km 171 dihubungi bakabar.com, Kamis subuh (23/3).
Agus pun teringat bagaimana sikap Haji Upi, sapaan Supiansyah, kala memimpin rapat dengar pendapat (RDP) antara korban Km 171 dengan pemerintah di DPRD Tanah Bumbu.
Baca Juga: Innalillahi.. Ketua DPRD Tanah Bumbu Tutup Usia
Baca Juga: Tragedi Km 171: Citra Satelit Saja Tak Cukup
Ketika itu Haji Upi mengarahkan agar hasil keputusan RDP menghentikan sementara aktivitas pertambangan batu bara yang diduga menjadi penyebab amblasnya Km 171.
"Beliau juga sudah memprediksi bahwa dampak aktivitas pertambangan batu bara yang dekat dengan jalan nasional akan membuat putus Km 171," jelasnya.
Sampai hari ini, jalan nasional Km 171 masih putus imbas tergerus aktivitas penambangan batu bara liar yang mendekati jalan. Bukan cuma jalan, putusnya Km 171 membuat sebanyak 23 kepala keluarga mengungsi.
Baca Juga: Jokowi Tiba di Kalsel, Gak ke Km 171 Pak?
Sudah enam bulan berlalu, pun setelah kunjungan Presiden Jokowi ke Tabalong pada 15 Maret kemarin, belum juga ada tanda perbaikan di Km 171.
"Beliau sudah memprediksi putusnya jalan nasional itu akan berdampak terhadap ribuan warga Tanah Bumbu dan Kotabaru, dan akhirnya kekhawatiran beliau itu terjadi," jelas Agus.
Hasil kajian geoteknik Kementerian ESDM, jalan nasional Km 171 yang ambrol sudah tak bisa lagi diperbaiki. Kementerian pun berfokus mengkaji pemindahan rute jalan.
Baca Juga: Salah Kaprah Penetapan Tersangka di Tragedi Km 171 Satui
Namun kapan realisasi daripada opsi tersebut, Kementerian belum bisa memastikan. Kementerian mendorong agar dana perbaikan menggunakan anggaran perusahaan pemegang izin tambang di Km 171.
Km 171 putus imbas ugal-ugalannya aktivitas penambangan batu bara yang terus menerus mendekati bibir jalan. Butuh tak kurang dana sebesar Rp275 miliar guna perbaikan.
Seperti diwartakan sebelumnya, sempat menjalani perawatan di Jakarta, H. Supiansyah berpulang di usia 65 tahun karena komplikasi penyakit.
Politikus PDI-Perjuangan tersebut wafat di rumahnya Jalan Transmigrasi, Gang Amandit, Kecamatan Simpang Empat pada pukul 02.00 Wita, Kamis (23/3).