bakabar.com, BANJARBARU – Proses evakuasi korban kecelakaan helikopter BK117-D3 milik Eastindo Air di kawasan hutan Desa Emil Baru, Kecamatan Mantewe, Tanah Bumbu (Tanbu), dipastikan dilakukan melalui jalur darat.
Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menyampaikan bahwa SAR gabungan telah menemukan lokasi reruntuhan helikopter dalam kondisi terbakar, Rabu (3/9).
Jenazah seorang penumpang ditemukan terlempar sekitar 100 meter dari badan helikopter, sementara korban lain berada di dalam kabin.
“Evakuasi jenazah dilakukan, Kamis (4/9), lewat jalur darat dari atas gunung menuju posko di Mantewe, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Banjarmasin,” jelas Yudhi.
Pilihan jalur darat menjadi langkah paling memungkinkan. mengingat cuaca di lokasi terus memburuk.
“Sudah hampir tiga hari kami mencoba lewat udara, tapi kondisi tidak pernah mendukung. Jarak pandang terbatas, sehingga diputuskan jalur darat. Seluruh korban dievakuasi ke Banjarmasin untuk proses DVI dan penanganan lebih lanjut,” beber Yudhi.
Helikopter tersebut ditemukan di ketinggian sekitar 670 meter di atas permukaan laut atau setara 2.197 kaki dan berjarak 3,51 kilometer dari Air Terjun Mandin Damar.
Hingga sekarang penyebab pasti kebakaran dan jatuhnya helikopter masih menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
PT Eastindo Air yang merupakan operator helikopter tersebut, dikenal sebagai maskapai penerbangan sewaan dan perintis yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun. Mereka melayani carter udara, evakuasi medis, hingga operasi SAR.