Meditasi

Meditasi Transendental, Teknik Menenangkan Diri dengan Merapalkan Sebuah Kata

Pernah mendengar meditasi transendental? Ini adalah teknik menenangkan diri yang diadopsi dari India dengan merapalkan sebuah kata untuk menenangkan diri.

Featured-Image
Mengenal Meditasi Transendental (Transcendental Meditation) Teknik Menenangkan Diri Dengan Duduk Terdiam dan Merapalkan Kata. Foto: Anna Efetova/Getty Images

bakabar.com, JAKARTA - Pernah mendengar meditasi transendental? Ini adalah teknik menenangkan diri yang diadopsi dari India dengan merapalkan sebuah kata untuk menenangkan diri.

Teknik meditasi ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang biksu Hindu, Swami Brahmananda Saraswati. dan kemudian menjadi populer saat The Beatles dan selebriti lainnya mempraktikkan teknik ini.

Metode ini dipercaya dapat meningkatkan kualitas tidur, menurunkan stres, serta media yang ampuh untuk segala kalangan, mulai anak sekolah hingga veteran penderita PTSD.

Meditasi Transendental (Transcendental Meditation) dikembangkan dari teknik menemukan kedamaian dari para mistikus selama berabad lamanya. Meditasi ini adalah bagian dari tradisi Veda, cikal bakal yoga terbentuk.

Hal ini membuat pikiran tetap aktif namun mengalihkan perhatian dari bisingnya dunia, sehingga membuat Anda sepenuhnya tenang di dalam.

Baca Juga: Berapa Lama Meditasi yang Optimal dan Baik bagi Tubuh?

"Metode ini mengasumsikan pikiran datang dan pergi itu normal, dan memiliki cara untuk melepaskannya adalah suatu hal yang normal," kata Norman Rosenthal, M.D, seorang psikiatri, dikutip Prevention, Rabu (18/10).

Melakukan Meditasi Transendental

Ilustrasi Melakukan Meditasi Transendental. Foto: dok. ctvnews
Ilustrasi Melakukan Meditasi Transendental. Foto: dok. ctvnews

Tekniknya sangat sederhana, dan tanpa memerlukan usaha yang tingi. Cukup luangkan waktu untuk duduk selama 20 menit selama dua kali sehari, untuk merapalkan sebuah kata dalam hati.

Berbeda dengan meditasi lain yang mengosongkan pikiran, Transendental ini dilakukan menggunakan sebuah kata atau kalimat, yang bukan berasal dari bahasa Inggris maupun Indonesia, melainkan Sansekerta.

Melakukan meditasi ini harus diawasi dengan seorang instruktur atau ahli yang telah memiliki sertifikat sebagai pelatih meditasi Transendental.

Sehingga mengharuskan untuk berkomitmen dan mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk melakukan meditasi ini.

Anda memiliki empat sesi 90 menit selama empat hari. Di hari pertama, instruktur akan mendampingi dan memberikan mantra untuk Anda dan menjelaskan cara meditasinya.

Setelah empat hari tersebut, Anda dapat memulai mempraktikkannya sendiri setiap hari, dua kali sehari selama dua puluh menit.

Namun Anda dapat mencoba gaya meditasi yang mirip di rumah. Dengan duduk tenang di tempat sunyi, dengan posisi duduk yang nyaman, dan mengulangi kata-kata positif di pikiran Anda.

Benarkah Bermanfaat untuk Tubuh dan Pikiran?

Ilustrasi Meditasi Transendental. Foto: iStockPhoto
Ilustrasi Meditasi Transendental. Foto: iStockPhoto

Ratusan penelitian dilakukan sejak 1970-an, dan menunjukan meditasi ini menurunkan detak jantung, laju pernapasan dan tekanan darah.

Sebuah tinjauan menunjukkan bahwa meditasi transendental efektif untuk mengurangi kecemasan.

"Seseorang yang baru melakukan meditasi dapat menurunkan hormon stres 10% hingga 15%," ujar Stuart Rothenberg, M.D., kepala petugas medis di David Lynch Foundation.

Sebuah studi pada 2018 di The Lancet Psychiatry menunjukkan bahwa meditasi ini dapat mengurangi PTSD pada para veteran, dan mereka yang bekerja di lingkungan dengan tingkat stres yang tinggi.

Penelitian selanjutnya terbukti melaporkan tingkat kecemasan yang jauh lebih rendah dan mengurangi insomnia.

Meditasi selama 20 menit memungkinkan menjernihkan pikiran dan perasaan, peningkatan kualitas hidup dan kedamaian batin. Sehingga menghindari burnout, stres dan lainnya.

Diharapkan dengan adanya meditasi ini akan meringankan seoran pasien dengan tingkat stres kronis sehingga membuat perubahan positif pada diri mereka.

Editor


Komentar
Banner
Banner