Sport

Masih Bau Kencur, Judo Ikut Bopong Batola di Porprov XI Kalsel

Ibarat seorang manusia, usia 3 tahun kerap dianggap masih bau kencur. Namun tidak demikian dengan Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Barito Kuala (Batola).

Featured-Image
Salah seorang pejudo Barito Kuala ketika bertanding di Porprov XI Kalimantan Selatan yang berlangsung di Hulu Sungai Selatan (HSS). Foto: KONI Batola

bakabar.com, KANDANGAN - Ibarat seorang manusia, usia 3 tahun kerap dianggap masih bau kencur dan belum bisa berbuat banyak. Namun tidak demikian dengan Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Barito Kuala (Batola).

Belum termasuk cabang olahraga yang diunggulkan meraih medali di Porprov XI Kalimantan Selatan 2022, PJSI justru ikut membopong Batola di klasemen perolehan medali.

Penyebabnya atlet Batola yang menekuni salah satu olahraga beladiri dari Jepang ini, sukses menyumbangkan total 6 medali.

Rinciannya adalah berupa 1 emas, 1 perak dan 4 perunggu. Adapun satu-satunya emas diperoleh Subli di kelas 50 kilogram putra. Sedangkan sekeping perak diperoleh Muhammad Zain di kelas 50 kilogram putra.

"Sedianya kami sudah mengukur kekuatan lawan di kelas 50 kilogram. Kebetulan di Kalsel, power atlet kami di atas rata-rata," bangga Aiptu Kadarimurachman, pelatih judo Batola.

Sementara 4 perunggu disumbangkan Fatma di kelas 43 kilogram putri, Nurul Hibah 40 kilogram putri, M Ramadan 73 kilogram putra dan Muthia Rahmi 57 kilogram putri.

Berkat sumbangan 1 emas judo, Batola berhasil melepaskan status juru kunci di klasemen perolehan medali Porprov XI dengan perolehan 7 emas, 7 perak dan 31 perunggu.

Hebatnya usia PJSI di Batola terbilang masih muda. Organisasi yang sekarang dipimpin Kapolres AKBP Diaz Sasongko ini baru berusia sekitar 3 tahun.

Namun sebelum resmi bernaung dalam bendera PJSI, pegiat judo di Batola seperti Kadarimurachman telah merintis tempat latihan sejak 2018.

Demi menarik peminat, promosi dilakukan melalui media sosial, atau menyebar selebaran ke berbagai sekolah di Batola.

Biaya pendaftaran latihan digratiskan, sedangkan tempat berlatih masih menumpang di aula beberapa sekolah yang berada di Marabahan seperti SMP 2, 3 dan 5.

Lantas seiring pencapaian di Porprov XI, PJSI Batola semakin termotivasi melakukan pembinaan, sembari mencari bibit-bibit baru.

"Kami mengupayakan mengirim atlet ke kejuaraan nasional 2023, seandainya didukung pemerintah. Kemudian menggelar kejuaraan antar pelajar, khususnya dari Batola," harap Kadarimurachman.

Sementara Ketua KONI Batola, Dahlan, sependapat atas rencana pembinaan yang dilakukan PJSI. Terlebih ketika menentukan skuat yang diberangkatkan ke Porprov XI, setiap atlet minimal berperingkat empat di Kejurprov.

"Hasil Porprov XI akan menjadi bahan evaluasi total KONI Batola dalam mempersiapkan Porprov selanjutnya, termasuk event lain," papar Dahlan.

"Sedianya Batola memiliki banyak potensi atlet. Tinggal komitmen bersama pemerintah dan DPRD dalam menggali meningkatkan potensi itu," tandasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner