Dana Kemitraan Teknologi Industri

Manfaatkan Teknologi Industri, Kemenperin Dampingi IKM lewat Dapati

Kemenperin mendampingi IKM untuk bisa memanfaatkan teknologi industri lewat program Dana Kemitraan Teknologi Industri (Dapati).

Featured-Image
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi. Foto: Kementerian Perindustrian.

bakabar.com, JAKARTA -Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendampingi industri kecil dan menengah (IKM) untuk bisa memanfaatkan teknologi industri lewat program Dana Kemitraan Teknologi Industri (Dapati).

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi berharap optimalisasi pemanfaatan teknologi industri dan pelayanan jasa industri lewat program tersebut akan dapat meningkatkan kinerja IKM agar semakin produktif dan berdaya saing.

"Saat ini, para pelaku IKM Indonesia yang berjumlah hingga 4,4 juta unit usaha telah menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan penyerap tenaga kerja yang sangat banyak," katanya dalam keterangan di Jakarta, Minggu (18/6).

Dalam implementasi program Dapati, salah satu yang telah terealisasi adalah membantu PT Rayeuk Aceh Utama dengan merancang peralatan pemasak sekaligus pendingin saus cabe menggunakan konsep water jacket. Cara kerja dari peralatan pemasak sistem water jacket ini adalah dengan mengalirkan air dingin di sekeliling dinding wajan pemasak.

Baca Juga: Sepanjang 2023, Kemenperin Targetkan 12 Ribu Wirausaha Baru IKM

Air dingin tersebut akan menyerap panas dari dinding wajan sehingga panas dari saus cabe juga akan mengalir ke dinding wajan. Hal ini akan menyebabkan proses pendinginan saus cabe dapat dipercepat dari 8 jam menjadi rata-rata 4,2 jam saja.

Ketua Tim Dapati tahun 2022 Mahlinda menjelaskan selama ini PT Rayeuk Aceh Utama terkendala proses pendinginan saus cabe yang memerlukan waktu hingga mencapai lebih dari 7-8 jam per proses.

"Lamanya waktu tunggu untuk proses pendinginan ini berpengaruh terhadap jumlah produksi hariannya,” ungkap Mahlinda

Teknologi yang difasilitasi oleh Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banda Aceh tersebut berhasil meningkatkan kinerja PT. Rayeuk Aceh Utama dalam memproduksi saus cabe Capli.

Baca Juga: Penerapan Ekonomi Sirkular, Kemenperin: untuk Tangani Sampah Plastik

Proses produksi saus cabe dapat dilakukan sebanyak dua kali dalam satu hari. Ada peningkatan dua kali lipat, sehingga berpengaruh langsung terhadap kenaikan efisiensi dan income bagi PT. Rayeuk Aceh Utama,” papar Mahlinda.

Kepala Balai BSPJI Banda Aceh Fathullah menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk dapat terus membantu pelaku IKM di Aceh agar dapat meningkatkan efisiensi dan bersaing di pasar nasional bahkan internasional.

"Kami aktif berkomunikasi dengan pelaku IKM di seluruh wilayah Aceh untuk memecahkan kendala yang dihadapi mereka, baik dari segi legalitas usaha maupun teknologi," ujar Fatullah.

Editor
Komentar
Banner
Banner