Jakan Nasional Rusak

Lumpuhnya Jalan Nasional di Jambi Ulah Truk Batu Bara, Begini Kata ESDM

Kementerian ESDM merespon ikhwal lumpuhnya Jalan Nasioal di Sarolangun-Muara Tembesi, Batanghari, Jambi, Rabu (1/3).

Featured-Image
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara Irwandy Arif di gedung ESDM. (Foto: apahabar.com/Leni)

bakabar.com, JAKARTA - Kementerian ESDM merespon ikhwal lumpuhnya Jalan Nasioal di Sarolangun-Muara Tembesi, Batanghari, Jambi, Rabu (1/3).

Pasalnya, Ribuan kendaraan terjebak macet parah hingga 20 jam karena truk bermuatan batu bara masih diizinkan melewati jalan nasional setempat. Truk angkutan batu bara yang melintas di jalur tersebut mencapai sekitar 8.300 hingga 11.500 unit.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara Irwandy Arif mengatakan, truk pengangkut batu bara sejatinya diperbolehkan untuk melalui jalan nasional tersebut seiring dengan aturan yang telah ada.

Baca Juga: Akibat Macet, Sopir Truk Tawuran di Jalan Rusak Desa Pematang Limau Gunung Mas

Namun, berdasarkan sepengetahuannya jam operasionalnya dibatasi mulai dari pukul 18.00 WIB hingga 06.00 WIB.

"Ya aturannya ada, kan mereka baru bisa beroperasi mulai jam 6 sore kan, karena sudah terlalu banyak mungkin jadi crowded," kata Irwandy saat ditemui di Kantornya, Jumat (3/3/).

Terkait lumpuhnya Jalan di Jambi Imbas rombongan truk Batu bara itu, Kementerian ESDM membeberkan rencana agar perusahaan tambang membuat jalan untuk mereka sendiri.

"Memang mereka ada izin melewati jalan nasional sih oke saja, cuma mungkin sudah terlalu banyak ya dan itu juga sudah dirapatkan di sini. Ada rencana nanti jalan keluarnya mereka buat jalan sendiri," ungkapnya.

Baca Juga: BREAKING! Kementerian PUPR Bicara Perbaikan Jalan Nasional 171 Tanah Bumbu

Irwandy menyebut jika pembangunan jalur tambang batu bara ini sudah dimulai. Namun, ia tak mengetahui detailnya. "Kalau nggak salah sudah mulai. Cuma saya nggak tahu persis detailnya," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Hidayat (28) salah satu warga Kota Jambi terjebak dalam fenomena lalu lintas ini. Ia terjebak macet sejak Selasa (28/2) siang. Setelah terjebak macet selama berkisar 22 jam, barulah ia bisa memasuki Kota Jambi.

"Kemacetannya sampai terjadi empat jalur. Selain truk batu bara, banyak juga mobil pribadi, mobil yang bawa ikan. Bukan tidak bisa lewat lagi, tetunak (berhenti) di situlah," ujarnya, Rabu (1/3) lalu.

Editor


Komentar
Banner
Banner