Kota Baru

Kreatif! Warga Tegalrejo Kotabaru Produksi Bubuk Jahe Merah di Tengah Pandemi

apahabar.com, KOTABARU – Pandemi Covid-19 berkepanjangan praktis membuat ekonomi warga kecil makin sulit. Tak terkecuali bagi…

Featured-Image
Lilis Setyo Rini warga Tegalrejo Kelumpang Hilir, Kotabaru kreatif memproduksi bubuk Jahe Merah di tengah pandemi. Foto-Istimewa

bakabar.com, KOTABARU – Pandemi Covid-19 berkepanjangan praktis membuat ekonomi warga kecil makin sulit. Tak terkecuali bagi warga di Kotabaru, Kalsel.

Namun kondisi sulit tersebut nampaknya tidak dibuat pusing oleh Warsito, dan Lilis Setyo Rini, warga asal Desa Tegalrejo, Kelumpang Hilir, Kotabaru.

Kurang lebih satu bulan, pasangan suami istri ini berinisiatif mencoba peruntungan baru, dengan memproduksi bubuk jahe merah secara mandiri.

Tujuannya jelas, menambah penghasilan, dan mencukupi keperluan keluarga.

“Alhamdulillah mas, kami sudah sebulan ini produksi sendiri bubuk jahe merah. Hasilnya lumayan untuk keluarga,” ujar Warsito, kepada bakabar.com, Minggu (29/8).

Pria yang juga sebagai petugas Satuan Pengamanan (Satpam) ini mengaku dalam satu minggu mampu memproduksi bubuk jahe sebanyak tiga kali.

Dalam satu minggu lebih enam kilogram jahe merah habis diolah menjadi bubuk siap seduh untuk minuman.

Selanjutnya, bubuk jahe olahannya tersebut dikemas rapih, dan dipasarkan melalui jejaring sosial atau online.

Satu kemasan berukuran satu kilogram dijual dengan harga Rp80 ribu, ukuran setengah kilogram dibandrol harga Rp40 ribu, dan ukuran seperempat kilo harganya Rp20 ribu.

Alhasil, banyak pelanggan yang tertarik, dan ramai memesan.

Terlebih, dalam situasi pandemi ini, mengonsumsi jahe merah dapat meningkatkan imunitas tubuh.

Selain warga Kotabaru, warga luar daerah pun ramai memesannya. Mulai, Tanah Bumu, Banjarmasin, Tapin, hingga Sampit Kalteng.

“Ya, Alhamdulillah. Kalau hasilnya dapat Rp1 juta dalam seminggu. Tapi, uangnya sebagian besar masih kami putar untuk modal,” pungkasnya.

Komentar
Banner
Banner