bakabar.com,BANYUWANGI - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banyuwangi, Jawa timur mempunyai cara tersendiri untuk mengisi waktu luang menjelang buka puasa, yakni dengan cara melukis dengan tema nuansa agama dan membatik.
Kebetulan, dalam bulan puasa tahun ini Lapas Banyuwangi kebanjiran pesanan batik dari PIPAS Kakanwil Jatim. Tak tanggung-tanggung, PIPAS yang merupakan wadah untuk menghimpun dan membina istri-istri petugas pemasyarakatan dan petugas pemasyarakatan wanita tersebut memesan 53 potong kain batik.
Erna (37), Salah satu warga binaan yang menggeluti kegiatan membatik di Lapas Banyuwangi mengatakan mulai awal Ramadhan kemarin dirinya disibukkan dengan pesanan batik.
"Alhamdulillah Mas, Ramadan tahun ini saya ada kegiatan, jadi tak jenuh lagi saat menunggu buka puasa," kata Erna kepada bakabar.com (30/3).
Baca Juga: Kades di Banyuwangi Tak Ambil Pusing Soal Wacana Kenaikan Dana Desa
Erna yang merupakan terpidana kasus pajak mengaku, sebelum masuk ke lembaga pemasyarakatan ini dirinya belum bisa sama sekali membatik. Namun setelah mengikuti pelatihan timbul rasa kesukaan membatik yang akhirnya memutuskan menekuni kegiatan membatik.
"Sebelum di sini (lapas) saya tidak bisa sama sekali, karena saya juga belum tahu cara membatik," ujar Erna
"Saya gak pernah mengira bisa membatik, apalagi jika dilihat sangat sulit," imbuhnya.
Berbeda dengan Erna, warga binaan lainya yakni Dadang Windarko (43), mempunyai cara tersendiri menunggu waktu buka puasa yakni dengan cara melukis.
Pria dengan kasus penyalahgunaan obat-obatan terlarang jenis sabu ini, menghilangkan kejenuhan dengan mengekspresikan diri melalui karya seni lukis. Di bulan Ramadan ini, pria asal Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo melukis dengan tema Wanita berkerudung tengah menikmati destinasi witasa ikonik Banyuwangi yaitu Djawatan.
Baca Juga: Perayaan Nyepi, 4 Warga Binaan Lapas Banyuwangi Dapat Remisi
Dadang Windarko menjelaskan bahwa saat bulan puasa ini dirinya sengaja mencari kesibukan untuk menghilangkan kejenuhan.
"Iya, di dalam kamar rasanya jenuh Mas, mending saya melakukan kegiatan melukis," jelas Dadang kepada bakabar.com.
"Ya itung-itung sambil menunggu buka puasa," imbuhnya sambil mengayunkan tuasnya.
Sementara itu, Kalapas Banyuwangi Wahyu Indarto mengatakan pihaknya selalu berusaha memberikan bimbingan kepada warga binaan agar nanti jika keluar dari lapas bisa membuka usaha sendiri.
"Kami akan selalu memberikan fasilitas kepada warga binaan dan menggali bakat mereka," jelasnya Wahyu Indarto.
Baca Juga: Rotasi Pejabat, Bupati Banyuwangi Ingatkan untuk Kerja Keras dan Inovatif
"Alhamdulillah puasa tahun ini, Lapas Banyuwangi dipercaya PIPAS Kakanwil Jatim untuk membuatkan batik," pungkasnya.
Diketahui, PIPAS Kakanwil Jatim memesan 53 potong kain batik dengan mengangkat motif Tema yakni tentang monumen pahlawan. Mulai dari lambang khas Surabaya yakni hiu dan buaya serta tugu pahlawan Surabaya.