bakabar.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku masih mengupayakan layanan psikososial bagi korban terdampak letusan Semeru.
Hal ini disampaikan Khofifah saat meninjau posko pengungsian bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Minggu (9/7).
"Mudah-mudahan bencana ini segera tertangani dan anak-anak dapat kembali sekolah dan beraktifitas seperti sediakala," kata Khofifah.
Baca Juga: 571 Jiwa Mengungsi, Lumajang Tanggap Darurat Banjir Lahar Semeru
Khofifah lalu memberikan paket bantuan sosial sebanyak 200 paket sembako dan bantuan spesifik bagi lansia dan ibu menyusui sebanyak 200 paket.
Dia mengunjungi tenda Pos Layanan Dukungan Psikososial (LDP) yang didirikan Dinas Sosial Pemprov Jatim. Terlihat puluhan anak yang mendapatkan bantuan trauma healing dan hiburan yang telah disiapkan para petugas.
Tak hanya anak-anak, LDP juga melayani kelompok korban yang rentan mengalami trauma. Seperti lansia dan ibu hamil/menyusui. Khofifah pun terlihat berinteraksi dengan mereka.
Baca Juga: Banjir Lahar Semeru Terjang Lumajang, Dinsos Petakan 7 Posko Pengungsian
Khofifah menerangkan pihaknya masih memastikan ketersediaan dan kelayakan makanan bagi pengungsi.
Maka ia menyempatkan meninjau dapur umum yang didirikan Dinas Sosial Jawa Timur agar memastikan ketersediaan makanan selama 3 kali dalam sehari.
Kemudian ia juga sekaligus menyerahkan santunan sebesar Rp30 juta kepada ahli waris korban meninggal dunia akibat longsor di Lumajang. Para korban tersebut merupakan satu keluarga atas nama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20), dan Galang Narendra Putra (4 bulan).
Dia juga menekankan agar masyarakat tidak perlu khawatir dan panik karena semua kebutuhan para pengungsi telah disiapkan. Namun dia menghimbau agar pengungsi tetap meningkatkan kewaspadaan.
“Saat ini utamakan keselamatan dan ikuti instruksi dari pihak petugas agar aman dan selamat,” pungkasnya.