Borneo Hits

Korban Bullying di SDIT Ukhuwah Memilih Pindah Sekolah, Kepala Sekolah: Itu Hak Mereka

Korban dugaan kasus kekerasan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ukhuwah, Kota Banjarmasin memilih untuk pindah sekolah.

Featured-Image
Korban dugaan kasus kekerasan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ukhuwah, Kota Banjarmasin memilih untuk pindah sekolah. Foto: Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN - Korban dugaan kasus kekerasan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ukhuwah, Kota Banjarmasin memilih untuk pindah sekolah.

Padahal, korban sudah mulai mengalami peningkatan dalam segi kesehatan, setelah menjalani pendampingan dari psikolog, dan sudah mulai masuk di sekolah yang baru.

Orang tua korban, Reza Febriadi (39), membenarkan terkait perpindahan anaknya ke sekolah yang baru.

“Benar, untuk anak saya saat ini sudah mulai mau sekolah, setelah sebelumnya sempat takut untuk keluar rumah,” ujarnya.

Reza menuturkan, setelah kejadian tersebut pihaknya sebagai orang tua langsung memikirkan kondisi kesehatan mental dan masa depan anaknya, sehingga memutuskan untuk pindah sekolah.

“Jangankan turun ke sekolah, keluar rumah saja dia takut, apa lagi untuk turun ke sekolah. Makanya kita sampai memutuskan untuk memindahkan ke sekolah yang baru,” tambahnya.

Disamping itu, Reza juga menyanyangkan kalau kejadian ini sampai mengharuskan anaknya harus pindah sekolah.

“Seharusnya bukan anak saya yang pindah sekolah, karena disini anak saya yang jadi korban kekerasannya,” ucap Reza.

Sementara itu, Kepala SDIT Ukhuwah, Syaiful Rahman, juga turut membenarkan perihal tersebut.

“Kalau kita tidak ada niat ingin mengeluarkan anak dari kedua belah pihak. Namun, untuk orang tuanya ingin memindahkan anaknya itu adalah hak mereka,” sambungnya.

Saat disinggung terkait perkembangan dari kasus tersebut, Syaiful mengaku kalau secara pribadi pihaknya sudah saling memaafkan.

“Secara pribadi susah saling memaafkan, namun untuk prosesnya masih jalan dipihak kepolisian,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner