Satgas Antimafia Bola

Kasus Match Fixing, Wapres Ma'ruf Amin: Jangan Ada Toleransi

Wakil Presiden, Ma'ruf Amin mendukung penuh pemberantasan kasus pengaturan skor atau match fixing di sepak bola Indonesia.

Featured-Image
Wapres Maruf Amin menerima Satgas Antimafia bola Polri dan Satgas Independen PSSI dikediamannya di Jakarta, Selasa (17/10).

bakabar.com, JAKARTA - Wakil Presiden, Ma'ruf Amin mendukung penuh pemberantasan kasus pengaturan skor atau match fixing di sepak bola Indonesia.

Hal itu dikatakannya saat Satgas Independen PSSI dan Satgas Anti Mafia Bola Polri berkunjung ke kediamannya di Jalan Diponegoro Jakarta Pusat, Selasa (17/10).

Wapres Ma'ruf Amin mengakui saat ini Indonesia masih terus berupaya membenahi persoalan yang membelenggu di kalangan sepak bola tanah air.

Salah satu masalah yang tengah mencuat adalah kasus match fixing dengan melibatkan klub x dan y, yang diduga adalah pertandingan antara PSS Sleman dan Madura United di Liga 1 pada 2018 silam.

Baca Juga: Satgas Antimafia Bola Polri Tetapkan 2 Tersangka Baru Match Fixing

"Dahulu kita mampu bersaing dan bahkan mengalahkan Korea Selatan. Namun, saat ini kita masih menghadapi masalah, termasuk pengaturan skor, suap, dan perjudian," ungkap Wapres Ma'ruf Amin.

Dalam pertemuan tersebut, Satgas Independen diwakili oleh tokoh-tokoh ternama seperti Najwa Shihab, Ardan Pradana, dan Akmal Marhali.

Sementara itu, Satgas Anti Mafia Bola Kepolisian dipimpin oleh Kasatgas, Wakabareskrim Irjen Pol Asep Edi Suheri didampingi oleh Brigjen Pol Himawan Bayu Aji dan Kombes Pol Rizki Agung Prakoso dari Divisi Siber Polri.

Baca Juga: PSS Sleman vs Madura United Diduga Laga Match Fixing

Kasatgas Irjen Pol Asep Edi Suheri melaporkan bahwa hingga saat ini telah ada delapan tersangka yang telah ditetapkan dalam rangka membersihkan match fixing yang telah lama menghantui dunia sepakbola Indonesia.

Tersangka yang telah ditetapkan antara lainnya seperti VW yang diduga merupakan Vigit Waluyo yang berperan sebagai pelobi wasit dan mantan pemilik klub di salah satu Liga Indonesia.

Adapun tersangka DR yang diduga Dewanto Rahadmoyo, dimana mempunyai peranan melakukan penyuapan untuk memenangkan klub Y agar dapat masuk atau maju ke Liga 1.

Selain itu ada juga tersangka lainnya dalam pertandingan termasuk perangkat wasit dan kurir pengantar uang.

Baca Juga:Sosok Tersangka Baru Match Fixing Diduga Vigit Waluyo!

Wapres Ma'ruf Amin, menyambut positif upaya bersih bersih mafia sepak bola Indonesia yang dilakukan oleh semua pihak termasuk Satgas Independen PSSI, dan Satgas Anti Mafia Bola Polri.

"Sekali lagi saya dukung dan lakukan tindakan tegas baik dalam lingkup football family maupun hukum negara. Insya Allah sepakbola kita ke depan bisa berprestasi dengan terlebih dulu dilakukan bersih-bersih," jelas Wapres Ma'ruf Amin.

Wapres sangat mendukung Satgas Anti Mafia Bola dalam upaya membersihkan sepakbola Indonesia.

Ia menekankan pentingnya menghilangkan praktik-praktik kotor ini hingga ke akar-akarnya, tanpa ada toleransi bagi siapa pun yang terlibat.

Baca Juga: Match Fixing Tak Kunjung Hilang, Pengamat: Banyak Faktor Pemicunya

"Jadi, harus ditindak tegas sampai akar-akarnya. Jangan ada toleransi. Baik itu pemain, pengurus, wasit, bahkan bandar-bandarnya harus dibersihkan. Jangan sampai mafia tidak habis-habis karena akan menghambat kemajuan dan prestasi sepakbola kita," tegas Wapres.

Wapres Ma'ruf Amin berharap bahwa dengan upaya membersihkan sepakbola ini, Indonesia akan kembali meraih prestasi gemilang dalam dunia sepakbola

Editor
Komentar
Banner
Banner