bakabar.com, JAKARTA - 23 Oktober 1940 di negara Brasil, tepatnya kota kecil Tres Coracoes yang terletak di pedalaman negara bagian Minas Gerais, lahir seorang anak bernama Edson Arantes do Nascimento.
Tumbuh di kawasn miskin Brasil, ia kemudian berlatih sepak bola di klub Bauru FC, di bawah bimbingan mantan pemain Brasil Waldemar de Brito.
Kepiawaiannya dalam mengolah bola, membuat Edson – kini dikenal sebagai Pele – mencuri perhatian pencari bakat klub Santos ketika memasuki usia 11 tahun, yang juga merupakan mantan klub Waldemar.
Bahkan pencari bakat klub sempat membisikkan ke Presiden Santos bahwa “Pele akan menjadi pemain terbaik dunia.”
Tak butuh waktu lama, Pele pun masuk ke tim senior, dan memulai debut karirnya pada tanggal 7 September 1956, di usianya yang ke 15 tahun.
Baca Juga: Pele 'The King' Sepak Bola dari Brasil, 1940-2022
Ia kemudian mencetak gol perdana untuk memulai perjalanannya di sepak bola, ketika Santos menang telak 7-1 melawan Corinthians Santo Andre.
Pele remaja berkembang menjadi pemain muda yang diandalkan oleh Santos. Ia membawa klub tersebut mendominasi kompetisi sepak bola tidak hanya di negara Brasil tapi juga lebih jauh, dengan memenangkan gelar Copa Libertadores – Amerika Selatan yang setara dengan Liga Champions – pada tahun 1962 dan 1963.
Menjadi pemenang Copa Libertadores, Pele kemudian berhadapan dengan rival terberatnya dari Portugal, Eusebio, yang menjadi juara Eropa bersama Benfica.
Mereka bertemu di ajang Piala Interkontinental, dimana dua klub raksasa Amerika dan Eropa bersua demi satu gelar untuk klub penguasa dunia.
Baca Juga: Sepak Bola Dunia Berduka, Obama Beri Penghormatan Terakhir untuk Pele
Pele memecundangi Eusebio, dengan dua gol di laga pertama yang berakhir 3-2, dan hattrick pada laga kedua ketika Santos menang 5-2 atas Benfica untuk menyabet gelar.
Beberapa tahun sebelumnya, tepatnya pada 9 Juli 1957, Pele memulai karir internasional dengan mengenakan kaos berwarna kuning cerah, khas milik tim nasional Brasil.
Melawan Argentina di usianya yang ke 16 tahun, Pele mencetak gol pertama kala menelan kekalahan 2-1, namun menjadi awal dari rekor 77 gol dari 92 laga bersama negara.
Setahun kemudian Pele memesona dunia ketika mencetak dua gol di final Piala Dunia 1958, saat Brasil mengalahkan Swedia 5-2, dan membawa negara samba juara sebagai pemain termuda di turnamen tersebut.
Kilauan Pele semakin terang diantara para bintang di final Piala Dunia 1970. Pele menunjukkan dominasinya di atas lapangan dengan mengalahkan Italia 4-1, yang kala itu diisi oleh sederet pemain berkelas.
Baca Juga: Berita Duka, Legenda Sepak Bola Brasil Pele Meninggal Dunia di Sao Paulo
Edisi Piala Dunia sebelumnya terasa berbeda. Pele melakoni laga brutal sejak awal turnamen.
Mendapati serangkaian pelanggaran saat Brasil kontra Bulgaria, dan ketika gagal melangkah ketika kalah oleh Portugal, Pele sempat mengucap kata bahwa dia bersumpah tidak akan pernah bermain di Piala Dunia lain, sebelum ditarik kembali menuju puncak karirnya.
Setelah mengalami hal-hal indah bersama Santos, Pele berpindah ke New York Cosmos di tahun 1975, dua tahun sebelum ia memutuskan untuk pensiun dari sepak bola, di usia 37 tahun.
Ketika argumen pemain terbaik dunia selalu melekat antara Pele dengan rival Argentinanya, Maradona, yang kemudian menurun ke penerus Lionel Messi, Pele tetap tak bisa dihindarkan dari julukan ‘The King’.
Edson ‘Pele’ Arantes do Nascimento akan selalu identik dengan “The Beautiful Game” – keindahan permainan sepak bola, dan bisa dibilang tidak ada pemain lain yang bisa memainkan sepak bola dengan lebih indah.
Rest In Peace Pele.