bakabar.com, JAKARTA - Pele, raja dan legenda sepak bola Brasil, yang memenangkan rekor tiga Piala Dunia bersama negaranya, dan menjadi salah satu tokoh olahraga paling berpengaruh pada abad lalu, meninggal dunia pada usia 82 tahun, Kamis sore waktu setempat.
Pele telah menjalani pengobatan kanker usus besar sejak 2021. Namun penyakitnya bertambah dan dirinya telah dirawat di Rumah Sakit Albert Einstein di Sao Paulo, selama sebulan terakhir.
Pemakaman sang maestro sepak bola rencananya dilakukan pada hari Senin (2/1) dan Selasa (3/1), dengan pengiringan peti jenazah yang dibawa mengelilingi jalan Santos, kota pesisir tempat Pele memulai karir sepak bola.
Untuk menghormati Pele, Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyatakan secara resmi tiga hari berkabung, dan memberi pernyataan bahwa Pele adalah “warga negara dan patriot yang hebat, mengangkat nama Brasil ke mana pun dia pergi.”
Baca Juga: Sepak Bola Dunia Berduka, Obama Beri Penghormatan Terakhir Untuk Pele
Pele dianggap sebagai salah satu pemain sepak bola terhebat, menjadi pencetak gol paling produktif bersama klub sepak bola local Santos dan tim nasional Brasil.
Gerakan yang memesona, keanggunan dalam permainan sepak bola membuat pemain lain dan para penggemar terpana. Ia membawa gaya ‘permainan cantik’ olahrga bola kaki, dan merevolusi cara menggiring bola dengan tarian ‘samba’ khas negara Brasil.
Hanya Diego Maradona, Lionel Messi, dan Cristiano Ronaldo yang namanya bersanding dengan Pele, sebagai pemain sepak bola terhebat di jagat raya.
Berdasar sumber dari FIFA, daftar total gol Pele sepanjang karir sepak bolanya mencapai 1.281 dari 1.363 pertandingan di semua ajang kompetisi, baik klub dan juga tim nasional.
Baca Juga: Berita Duka, Legenda Sepak Bola Brazil Pele Meninggal Dunia di Sao Paulo
Pemain yang dijuluki The King ini mulai dikenal saat masih berusia 17 tahun, tepatnya ketika dirinya bermain untuk Brasil di Piala Dunia 1958 Swedia, dan menjadi pemain termuda di turnamen tersebut.
Bahkan Pele sang legenda berhasil mencetak dua gol di partai final, dan membawa Brasil juara dengan mengalahkan tim tuan rumah Swedia 5-2.
Meski Pele hanya bermain di dua laga Piala Dunia 1962 akibat cedera, ia kembali menjadi lambang kemenangan Brasil pada Piala Dunia 1970, di Meksiko.
Kemasyhuran Pele terlalu besar untuk dielakkan, bahkan di tahun 1967, faksi perang saudara di Nigeria menyetujui gencatan senjata sementara, sehingga ia dapat melakoni laga eksebisi di negara tersebut.
Pele kemudian mendapat gelar kebangsawanan oleh Ratu Inggirs Elizabeth II pada tahun 1997, sebelum diminta oleh Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan, untuk membantu mempopulerkan sepak bola di Amerika Utara.
Baca Juga: Insiden Bus Thailand, Shin Tae-yong Khawatir Laga Timnas Tanpa Penonton
Setelah semua pencapaiannya sebagai pemain sepak bola professional, sang legenda kemudian berkarir di bidang Politik.
Ia menjadi Menteri Olahraga Brasil, yang merubah banyak sistem secara luar biasa, juga menjadi duta besar UNESCO dan PBB.
Tahun-tahun terakhir Pele dihiasi dengan kursi roda, seiring dengan kesehatannya yang memburuk saat memasuki usia 80 tahun, termasuk perayaan hari ulang tahunnya di pinggir pantai yang hanya dihadiri oleh sebagian anggota keluara secara tertutup.
Lahir dengan nama Edson Arantes do Nascimento di kota kecil Tres Coracoes yang terletak di pedalaman negara bagian Brasil, Minas Gerais pada 23 Oktober 1940, Pele kini menjadi memori besar – yang namanya takkan terlupakan bagi insan sepak bola dunia pada 29 Desember 2022.