bakabar.com, LUMAJANG - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Bromo, Jawa Timur (Jatim) telah padam. Pemerintah harus melakukan pemulihan ekosistem senilai miliaran akibat lahan yang terbakar.
"Pemulihan ekosistem makan waktu 3 sampai 5 tahun. Biayanya ditaksir mencapai Rp3,5 miliar," kata Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Hendra, Jumat (22/9).
Sejak seminggu yang lalu, api kebakaran Bromo di kawasan TNBTS memang dapat dipadamkan sepenuhnya. Tepatnya pada hari Jumat (15/9).
Kemudian, akses masuk TNBTS dibuka kembali untuk wisatawan pada hari Selasa (19/9). Pihak TNBTS juga menyerahkan sepenuhnya ke polisi terkait proses hukum pelaku karhutla.
Baca Juga: Karhutla Padam, Wisata Gunung Bromo Jatim Kembali Dibuka
Baca Juga: Karhutla Bromo Berhasil Padam, Luas Area Terbakar Capai 500 Hektare
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kebakaran akibat flare atau suar api oleh kelalaian pengunjung saat sesi foto prewedding itu mencapai 504 hektare. Mulai titik pertama di Bukit Teletubbies Gunung Bromo, lalu menyebar dengan cepat ke sejumlah titik di Kabupaten Prolinggo dan Pasuruan.
Selain itu, kebakaran ini juga berdampak terhadap flora dan fauna di kawasan TNBTS Jatim. Seperti tumbuhan asli TNBTS rumput Malelo, tanaman rempah seperti adas, lalu pepohonan Mentigi dan Cemara gunung.
Kemudian, tanaman Kesek, tanaman Acasia, dan berbagai macam jenis anggrek juga ikut terbakar. Akibatnya, hewan-hewan seperti burung Anis hutan dan Prenjak gunung kehilangan sumber makanannya.