Larangan Ibadah

Kapel GBI Cinere Gelar Ibadah Secara Luring, Pemkot Kirim Tim Uji SLF

Kapel GBI Cinere yang beralamat di Kelurahan Gandul, Cinere akhirnya bisa menggelar ibadah secara tatap muka setelah mengantongi ijin dari kelurahan.

Featured-Image
Puluhan Jemaat mendatangi Kapel GBI Cinere, setelah sebelumnya melakukan ibadah secara daring. apahabar.com/Rubiakto

bakabar.com, DEPOK - Kapel GBI Cinere yang beralamat di Kelurahan Gandul, Cinere akhirnya bisa menggelar ibadah secara tatap muka (luring) setelah mengantongi ijin dari kelurahan. Sebelumnya, jemaat melakukan ibadah secara daring, pasca-adanya penolakan dari warga sekitar.

Gembala Kapel GBI Cinere Didi S Natha menjelaskan soal sertifikat laik fungsi (SLF) yang sebelumnya dipertanyakan oleh Pemkot Depok telah diurus secara paralel. Menurutnya, pihak Pemkot Depok sudah menurunkan tim untuk menguji kelayakan Kapel GBI Cinere.

"Kalau SLF itu berjalan secara paralel. Kemarin dari dinas sudah kirim konsultan, untuk ngetes, nah itu sudah dites," kata Didi S Natha.

Namun menurutnya, hasil resminya belum keluar. "Tapi kan sudah bisa ketahuan layak atau tidak layak. Nah itu sudah layak," ujar Didi.

Baca Juga: Pemkot Depok Kawal Pembuatan SLF Kapel Jembaat GBI Cinere

Ia juga akan mengundang kontraktor yang terlibat dalam pembangunan Kapel GBI Cinere. Pihak kontraktor yang akan menjelaskan tentang kekuatan dan kelayakan bangunan untuk kegiatan ibadah.

"Kontraktornya itu pak Haris nanti akan datang, mau kirim tulisan, menurutnya per satu meter persegi kekuatan daya tampungnya 10 orang. Bisa dibayangkan, kalau ukurannya segitu bisa dikalikan saja. Karena kita juga tidak mau jemaat celaka. Karena itu yang paling penting," papar Didi.

Terkait isu penggerudukan yang sebelumnya sempat beredar, Didi memastikan hal itu sudah tidak ada lagi. Kini jemaat Kapel GBI bisa kembali beribadah seperti dahulu dengan tenang dan aman. 

"Jadi menurut keterangan sudah kondusif tidak ada masalah lagi," tukas Didi S Natha. 

Baca Juga: Wali Kota Klarifikasi Ajakan LPM untuk Mendatangi Kapel GBI Cinere

Pada kesempatan itu, Didi berharap Kota Depok bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia, tentang kota yang mengedepankan toleransi. Kota yang menghargai ibadah setiap agama yang diakui di Indonesia.

Dengan dibukanya kembali Kapel GBI Cinere, jemaat sangat senang. Joko di antaranya. Ia mengaku gembira bisa kembali ibadah secara langsung. Untuk selanjutnya, Joko berharap tidak ada lagi penolakan ibadah, karena hal itu dijamin oleh konstitusi.

"Saya senang bisa ibadah lagi di Kapel, apalagi ini tempatnya lebih luas dari sebelumnya, sehingga jemaat bisa lebih konsentrasi dalam beribadah," terang Joko.

Editor
Komentar
Banner
Banner