bakabar.com, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memelototi anggaran konsumsi BBM mobil dinas. Kartu Radio Frequency Identification (RFID) jadi andalan.
"Ini mempermudah dalam segala hal, mulai dari monitor dan transparansi anggaran BBM operasional Dinas. Selain itu, efisiensi dan tidak perlu ada kembalian karena sudah cashless," imbuhnya saat meresmikan pemakaian kartu RFID untuk Disperkim.
Baca Juga: Liburan Telah Usai, jika ke Semarang Jangan Lupa Mampir ke Sini Buat Beli Oleh-Oleh
Menurut Ita, dengan penggunaan kartu RFID ini, Pemkot Semarang bisa memonitor langsung pengeluaran BBM di instansi tersebut.
"Ini adalah trobosan dari Disperkim yang bekerja sama langsung dengan Pertamina, sehingga semua transaksi operasional bisa cashless," ujar ita sapaan akrabnya.
"Harapannya dengan RFID ini semua bisa transparan untuk pengeluaran BBM," sambungnya.
Baca Juga: Respons Fluktuasi Harga Minyak Dunia, Pertamina Sesuaikan Harga BBM
Nantinya tak hanya untuk mobil dinas, semua kendaraan yang beroperasi di setiap kedinasan khusunya di Disperkrim wajib menggunakan kartu RFID.
"Selain mobil dinas, ada truk-truk dan truk skylift, termasuk untuk bahan bakar mesin pemotong rumput yang menggunakan kemasan pembayarannya harus lewat RFID," jelas Mbak Ita.
Mbak Ita menyebut, banyak kemudahan penggunaan kartu RFID dalam bertransaksi.
"Pengemudi juga enggak susah. Bahkan, RFID ini hanya bisa dipakai di plat dinas tersebut dan tidak bisa dipakai plat lainnya. Sehingga tidak bisa disalahgunakan," ucapnya.
Tak hanya itu, lanjutnya, dengan RFID setiap bulan dinas bisa mengecek laporan realisasi belanja BBM di website Pertamina Retail.