Survei Kepuasan Masyarakat

Jokowi Diprediksi Bakal Lengser dengan Happy Ending!

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memprediksi Presiden Jokowi bakal lengser dengan happy ending. 

Featured-Image
Presiden Joko Widodo duduk di depan tenda usai memimpin seremoni ritual Kendi Nusantara di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). ANTARA FOTO/HO/Setpres-Agus Suparto/hp.

bakabar.com, JAKARTA - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memprediksi Presiden Jokowi bakal lengser dengan happy ending. 

Sebab Jokowi mengantongi kepuasan publik yang relatif tinggi menjelang karpet hengkang dari Istana Merdeka sudah mulai digelar. 

"Ia (Jokowi) mengakhiri amanah jabatan presiden dengan happy ending. Ini tradisi baru yang berbeda dengan semua presiden Indonesia sebelumnya, yang tidak berakhir dengan happy ending," kata Denny, Minggu (17/9). 

Baca Juga: Koalisi Masyarakat Sipil Desak Jokowi Hentikan Relokasi Warga Rempang

Jokowi, kata dia, berbeda dengan para Presiden sebelumnya yang cenderung babak belur dihajar kritik tajam menjelang lengser dari jabatannya.

Ia menyebut hal tersebut tampak dari data hasil survei LSI Denny JA yang merekam tingginya tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi dari bulan Mei hingga Agustus tahun 2023.

"Setiap bulan dilakukan tracking survei di tahun 2023. Tingkat kepuasan publik kepada Jokowi berkisar dari 76,2 persen hingga 80 persen. Ini rating yang sangatlah tinggi. Ini kondisi yang sangatlah mencengangkan," kata Denny.

Baca Juga: Cerita Jokowi Bangun Kepercayaan dari Nol di Dunia Politik

Menurutnya faktor yang membuat Jokowi tetap populer dan mendapat kepuasan dari rakyat atas kepemimpinannya ialah karena kombinasi antara kinerja dan kepribadian.

Dalam faktor kinerja, tambah Denny, publik salah satunya dipuaskan dalam aspek jaminan kesehatan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dengan harga yang terjangkau, bahkan gratis.

"Untuk kesehatan juga untuk pendidikan, publik dipuaskan. Juga untuk bantuan sosial, terutama ketika bencana tiga tahun COVID-19. Walau ada bocor anggaran di sana dan di sini, tapi penilaian publik untuk bansos sangat tinggi," katanya.

Baca Juga: Jokowi: Penyebab Konflik Pulau Rempang Akibat Komunikasi Buruk

Selain itu, Denny menilai kepribadian Jokowi mencolok, di mana publik berpandangan Jokowi memiliki kepedulian kepada rakyat yang dirasakan secara tidak dibuat-buat.

"Jokowi juga dinilai rendah hati dan santun. Kesan atas personalitas juga besar pengaruhnya untuk approval rating, tingkat kepuasaan publik," ucapnya.

Dia pun mengaku memperoleh kesan tersebut secara langsung saat dipanggil Jokowi ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Juli lalu.

"Terkesan oleh saya, sikap Jokowi memang autentik. Ia terasa rendah hati, dan sangat santun, tidak dibuat- buat dalam rangka pencitraan misalnya. Itu justru menambah nilai Jokowi di mata publik. Semoga Jokowi terus seperti ini," pungkasnya. 

Editor


Komentar
Banner
Banner