kesehatan mental

Jerat FOMO Ancam Jiwa Netizen, Bagaimana Mencegahnya?

Pernahkah Anda merasa takut ketinggalan tren kekinian? Kalau demikian, Anda mesti waspada karena boleh jadi itu pertanda fear of missing out (FOMO).

Featured-Image
Ancaman Fear of Missing Out (Foto: dok.pophaber)

Ciri-Ciri Mengalami FOMO

Seseorang yang mengalami FOMO umumnya mengecek media sosial pertama kali sesaat setelah bangun tidur. Mereka juga kerap mengalami kesulitan dalam memanajemen waktu, bahkan 400 menit per hari dihabiskan untuk mengecek media sosial.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, FOMO cenderung melanda kawula muda yang berusia antara 16 sampai 35 tahun. Mereka pun merasa profil media sosial sangat penting karena itu dianggapnya sebagai kepribadian mereka yang sebenarnya.

Dampak Buruk FOMO

Penelitian Computer in Human Behavior menyatakan orang-orang dengan tingkat FOMO yang tinggi cenderung mempertanyakan kemampuan dirinya sendiri. Mereka merasa hidup terasa lebih menyedihkan lantaran sering membanding-bandingkan kebahagiaan orang lain.

Sedikit banyak, hal ini memengaruhi cara pandang mereka mengenai kehidupan yang ideal. Lama-kelamaan, perasaan takut tertinggal ini bisa menimbulkan kecemasan, yang lantas mampu memicu stres berlebihan.

Kecemasan berlebih juga dapat menyebabkan susah tidur, tidak nafsu makan, sakit kepala, dan mood kacau. Hal ini dikarenakan kecemasan memicu produksi hormon-hormon penting tubuh, seperti serotonin dan adrenalin.

Cara Menghindari FOMO

Untuk menghindari FOMO, salah satu cara yang bisa diterapkan ialah menetapkan batasan waktu bermain media sosial. Idealnya, cukup buka platform tersebut maksimal dua jam per hari. Bisa juga dengan menonaktifkan notifikasi agar tidak tergoda membuka media sosial.

Selain membatasi waktu membuka media sosial, cobalah luangkan waktu untuk berlatih meditasi. Pasalnya, rutin bermeditasi dapat membantu menjernihkan pikiran dan mengurangi kecemasan. 

Editor


Komentar
Banner
Banner