bakabar.com, JAKARTA - Rotasi jenderal polisi mengisi jabatan di Kemendagri jadi sorotan publik. Termasuk Herdiansyah Hamzah atau akrab dipanggol Castro.
"Apa urgensi penempatan personel polri tersebut? Apakah tidak ada pejabat sipil yang layak? Kan jawaban atas pertanyaan ini yang tidak didapatkan publik,” ucapnya kepada bakabar.com di Jakarta, Senin (11/12).
Kata dia, ketiadaan penjelasan rotasi ke jabatan sipil itu menimbulkan kecurigaan publik. Apa motif di baliknya.
Baca Juga: Ssstt Ada 3 Jenderal Polisi di Kemendagri, Emang Boleh?
Bagi yang belum tahu. Saat ini ada tiga jenderal polisi aktif yang betengger di Kemendagri.
Pertama adala Herry Heryawan alias Herimen. Eks Direktur Penyidikan Densus 88 itu menjadi staf khusus Mendagri Tito Karnavian. Pangkatnya naik jadi irjen.
Kemudian ada Komjen Tomsi Tohir. Ia jadi inspektur jenderal kementerian di Kemendagri.
Dan yang ketiga adalah Brigjen Pol Rustam Mansyur. Ia kini menjabat inspektur wilayah 1 Itjen Kemendagri.
Castro lantas mengemukakan analisanya. Bagi dia, rotasi itu punya motif melanggengkan kekuasaan.
Tujuannya, pasti. Untuk mengendalikakn kebijakan-kebijakan kekuasaan yang dimiliki.
Baca Juga: Jenderal Polisi Menjabat Sipil, Kemendagri: Sesuai Kompetensi!
"Terutama untuk mengendalikan kebijakan-kebijakan sesuai dengan selera kekuasaan," jelas Peneliti pusat studi antikorupsi Universitas Mulawarman itu.
"Ini jelas menjadi pintu masuk menguatnya dwi fungsi polri seperti masa orde baru dulu," tutupnya.
Selain tiga nama di atas, sebelumnya juga ada Komjen Andap Budhi Revianto. Akhir September 2023 silam, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melantiknya jadi Pj Gubernur Sulawesi Tenggara. Sebelumnya ia Sekretaris Jenderal Kemenkumham itu ditunjuk sebagai Pj Gubernur Sulawesi Tenggara.