Kalsel

Janggal Penyerangan Brutal di SPBU Mataraman Banjar

apahabar.com, MARTAPURA – Sederet kejanggalan menyeruak saat penyerangan brutal di SPBU Simpang Tiga, Mataraman, Kabupaten Banjar….

Featured-Image
Polisi masih kesulitan mengungkap dalang di balik penyerangan di SPBU Simpang Tiga, Mataraman. Foto: Ist

Penyelisikan polisi sebelumnya menguak deretan fakta baru kasus penyerangan di SPBU Simpang Tiga.

Penyerangan bermula saat Ahmad Sobari selesai menghitung uang hasil penjualan BBM bersama dengan operator SPBU.

Selesai menghitung, uang senilai Rp50 juta itu dimasukkan ke dalam brankas. Para pegawai lalu keluar dari ruangan untuk persiapan pulang.

Tak lama berselang, tiba-tiba terdengar suara teriakan minta tolong dari dalam ruangan Sobari.

"Dia berteriak minta tolong dan didengar oleh saksi (Arianto) yang sedang berada di mes," ujar Endar.

Sambil berteriak, tampak Sobari berlari dikejar oleh seorang pria yang membawa senjata tajam serta menggunakan helm.

Sobari sebenarnya sempat membela diri saat bacokan pertama mengenai lengan kanannya dengan menangkap parang pelaku.

Namun pelaku diam-diam masih menyimpan sebilah pisau. Sabetan pisau itulah yang kemudian mengenai wajah korban dan perut sebelah kiri.

Karena merasa kewalahan akibat berbagai mata luka, Sobari langsung berlari dan berteriak meminta pertolongan.

Dari rekaman CCTV, tampak pegawai lainnya berupaya membantu dengan mengambil sejumlah balok.

Sejurus itu, Sobari dilarikan ke RSUD Ratu Zalecha Martapura untuk mendapatkan pengobatan dan operasi atas luka yang dideritanya.

Sementara pelaku yang dikejar keburu kabur lewat belakang SPBU.

Polisi belum bisa memastikan motif penyerangan tersebut. Apakah murni aksi perampokan atau bukan. Yang pasti tidak ada uang yang hilang diambil pelaku.

"Korban ini dari keterangan orang-orang terdekat adalah orang yang baik dan tidak pernah mempunyai masalah dengan orang lain," beber Endar.

Endar dan anggotanya masih terus memburu pelaku untuk mengungkap motif penyerangan. Terbaru, polisi berhasil mendapati satu petunjuk baru.

"Sarung pisau milik pelaku terjatuh saat melakukan penyerangan," ujarnya.

"Saat kejadian sempat diguyur hujan, tapi semoga saja sidik jari pelaku masih bisa terbaca," Endar mengakhiri.

img

Akibat serangan malam itu, Ahmad Sobari menderita luka di bagian wajah hingga perut. Sampai saat ini polisi masih kesulitan mengungkap pelakunya. Foto: Ist



Komentar
Banner
Banner