bakabar.com, MARABAHAN - Sebagai salah satu sentra peternakan di Kalimantan Selatan, Barito Kuala (Batola) memastikan memiliki stok hewan kurban melimpah untuk memenuhi kebutuhan Iduladha 1446 Hijriah.
Mengutip data ketersediaan hewan kurban yang diinventarisir Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Batola, tersedia sapi sebanyak 2.558 ekor, kerbau 65 ekor, dan kambing 147 ekor.
Stok sapi kurban terbanyak ditemukan di Kecamatan Mandastana sejumlah 1.200 ekor. Kemudian Wanaraya 420 ekor, Rantau Badauh 400 ekor, Belawang 250 ekor, dan Barambai 208 ekor.
Sedangkan Alalak memiliki stok kambing terbanyak sejumlah 50 ekor. Disusul Barambai 25 ekor, Wanaraya 20 ekor, Rantau Badauh dan Marabahan masing-masing 15 ekor, serta Mandastana 12 ekor.
Mengingat populasi kerbau terbanyak berada di Kuripan, kecamatan paling utara ini juga menjadi penyedia kerbau kurban paling banyak sejumlah 65 ekor.
"Berkaca dari kebutuhan tahun lalu, ketersediaan hewan kurban menghadapi Iduladha 1446 Hijriah relatif mencukupi dan bahkan lebih," papar Kepala Disbunnak Batola, Suwartono Susanto, Rabu (7/5).
Diestimasi kebutuhan sapi kurban Iduladha 1446 Hijriah sebanyak 640 ekor. Sedangkan kerbau diperkirakan 14 ekor dan kambing 118 ekor.
Baca Juga: Diprediksi Terjadi Peningkatan, Stok Hewan Kurban di Batola Melebihi Kebutuhan
Baca Juga: Jelang Iduladha 1444 H, Batola Diklaim Surplus Sapi Kurban
Dari 17 kecamatan di Batola, Alalak mendominasi kebutuhan sapi kurban hingga 110 ekor. Kemudian Marabahan 80 ekor, Mandastana 76 ekor, Wanaraya 62 ekor, dan Barambai 41 ekor.
"Selain memenuhi kebutuhan masyarakat Batola, sapi kurban yang tersedia juga dikirim ke kabupaten/kota lain di Kalimantan Selatan, termasuk ke Kalimantan Tengah," tambah Eko Hariyanto, Kabid Produksi Peternakan Disbunnak Batola.
Tidak hanya stok mumpuni, hewan kurban dari Batola juga dijamin bebas penyakit. Di antara penyakit yang paling diwaspadai adalah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Diseases (LSD).
"Kami selalu berusaha melakukan pencegahan dini. Setiap hewan ternak yang didatangkan dari luar Batola, langsung divaksin," sahut Heny Dyah Istiningsih, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Disbunnak Batola.
"Pun sebelum sampai ke peternak di Batola, hewan ternak yang datang dari luar Kalimantan Selatan telah menjalani pemeriksaan dan karantina di Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan," imbuhnya.
Adapun harga yang ditawarkan pedagang hewan kurban di Batola juga bervariasi berdasarkan perhitungan berat bersih daging.
"Kalau harga relatif stabil, khususnya sapi kurban," beber Sariyudin, salah seorang pedagang sapi kurban di Desa Kolam Kiri, Kecamatan Wanaraya.
"Masing-masing pedagang memiliki platform harga yang kurang lebih sama, baik di Wanaraya, Barambai, maupun Mandastana," imbuhnya.
Baca Juga: Imbas PMK Jelang Iduladha, Harga Sapi di Batola Ikut Terkerek
Baca Juga: Mengintip Aktivitas RPH Marabahan Selama Iduladha
Sapi yang menghasilkan 60 hingga 65 kilogram daging atau bobot paling minimal, dijual dengan harga Rp15.000.000 hingga Rp16.500.000.
Sedangkan sapi dengan bobot daging terberat antara 100 hingga 110 kilogram, dijual seharga Rp23.500.000. Biasanya harga ini sudah termasuk biaya pengantaran dan jaminan ukuran daging.
Namun demikian, peternak maupun pedagang sapi merasakan sedikit kelesuan penjualan dibanding Iduladha 1445 Hijriah/2024 Masehi.
"Sampai sekarang permintaan menurun sekitar 50 persen. Kalau sebelumnya sapi yang terjual sebanyak 250 ekor, sekarang tampaknya hanya 150 ekor," tukas Sariyudin.
"Mungkin penurunan tersebut disebabkan 2025 bukan tahun politik. Dalam waktu bersamaan, kondisi ekonomi juga tidak menentu," tutupnya.
