Kerjasama Perdagangan

Jajaki Pasar Asia Tengah dan Eropa Timur, Mendag Gagas Perjanjian RI-Euroasia Dipercepat

Kementerian Perdagangan bersama Uni Ekonomi Rusia (Eurasian Economic Union/UEE) akan melakukan perundingan perjanjian Perdagangan Bebas RI-UEE. Perundingan ters

Featured-Image
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat mengikuti gerak jalan bersama di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (29/1). (Foto: apahabar.com/Andrey)

bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan bersama Uni Ekonomi Rusia (Eurasian Economic Union/UEE) akan melakukan perundingan perjanjian Perdagangan Bebas RI-UEE. Perundingan tersebut dilakukan oleh kedua negara dalam dua tahun ke depan.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menjelaskan perdagangan bebas Indonesia dengn Euroasia tersebut untuk menjajaki pasar baru di antaranya India, Bangladesh, Pakistan, Asia Tengah, Asia Selatan, Eropa Timur, dan sebagian Afrika. Mendag menekankan persetujuan perdagangan bebas atau FTA kedua negara harus cepat diselesaikan.

"Ini pasar-pasar yang baru yang punya uang, jadi kita mengembangkan ke sana,. Pajak-pajak dihilangkan sehingga kita bisa lebih mudah," ujar Zulhas saat mengikuti gerak jalan di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (29/1).

Baca Juga: Antisipasi Kenaikan Komoditas Pangan, Mendag Siap Subsidi Ongkos Transportasi

Seperti diketahui, Jum,at (27/1) Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Anggota Dewan-Menteri Integrasi dan Makroekonomi Komisi Ekonomi Eurasia, Sergey Glazyev di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.

Pertemuan tersebut membahas mengenai peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan Persatuan Ekonomi Eurasia (EAEU).

Dalam kesempatan itu Indonesia mengusulkan agar diskusi kerja sama teknis yang disepakati dalam Nota Kerja Sama dapat dikonsolidasikan ke dalam kerangka perundingan FTA Indonesia-EAEU.

Baca Juga: Pantauan Mendag di Pasar Cisalak Depok, Harga Cabai Keriting Naik

Kemendag menyambut baik inisiatif antara Indonesia dan UEE berupa perjanjian perdagangan bebas. Dampak ekonomi berupa mesin pertumbuhan harus dihasilkan dari perjanjian tersebut. Pihaknya pun meminta agar kedua negara saling mendukung tim perunding agar perjanjian bisa disepakati sesuai target dua tahun ke depan.

Editor
Komentar
Banner
Banner