bakabar.com, SOLO - Istri Presiden RI ke empat, Shinta Nuriyah Wahid mengajak seluruh komponen masyarakat untuk melaksanakan sahur bersama.
Hal ini disampaikan Shinta dalam kegiatan Nyai Shinta Nuriyah Wahid menyapa masyarakat Surakarta, Rabu, (12/4).
"Karena kita itu satu, maka semua komponen yang ada di Indonesia saya ajak untuk melaksanakan sahur bersama saya. Untuk membantu saudara- saudaranya yang beragama Islam. Agar bisa melaksanakan ibadah puasanya dengan sebaik-baiknya," ungkap Shinta di Pendapi Gede Balaikota Solo.
Baca Juga: Deru Bagarakan Sahur Terakbar, Lintas Sejarah Islam di Tanah Banjar
Menurutnya hal tersebut adalah sebagai ungkapan rasa cinta kasih, rasa hormat, saling menyayangi dan menghargai antar sesama anak bangsa.
Shinta kemudian menceritakan tentang pengalamannya yang sering melakukan sahur bersama dengan kaum dhuafa, kuli bangunan, tukang becak, hingga pengamen di pinggir jalan.
"Kalau di Jakarta saya sering sahur bersama kaum dhuafa, bersama kuli bangunan yang rumahnya di kolong jembatan. Jadi saya akan bersahur bersama mereka dibawah kolong jembatan," ceritanya.
Baca Juga: Meneladani Kesederhanaan Rasulullah Menyantap Sahur dan Berbuka Puasa
Shinta bahkan pernah bersahur bersama dengan ibu-ibu pedagang di tengah-tengah pasar pada pukul 03.00 dini hari. Pernah juga bersahur bersama dengan tukang becak di pinggir terminal ataupun di stasiun.
"Itu yang saya lakukan, saya mengajak semua komponen di Indonesia ini karena kita ini bersaudara. Kadang-kadang saya bersahur di halaman gereja, kadang- kadang saya bersahur di halaman klenteng atau ditempat yang lain," paparnya.
Namun demikian Shinta menegaskan bahwa sahur bersama yang dilakukan di halaman gereja maupun di halaman klenteng bukanlah untuk mengikuti ritual agamanya. Hanyalah untuk menumpang sahur bersama di halamannya saja.
"Jadi itu dalam rangka untuk memperkuat keutuhan dan kerukunan negara kita. Saya mengajak semua komponen yang ada di Indonesia apapun sukunya dan apapun agamanya. Kalau saya mengajak mereka dan mereka menyelenggarakan sebaik-baiknya kenapa tidak boleh," paparnya.
Baca Juga: Kebanyakan Minum Air saat Sahur Bikin Gampang Lelah, Kok Bisa?
Shinta lalu menegaskan bahwa maksud dari mengajak sahur bersama adalah
untuk mengingatkan tentang hakikat berpuasa dan makna puasa yang sebenarnya.
"Apakah puasanya sudah dilakukan dengan sebaik-baiknya atau belum.
Karena rasullulah pernah bersabda banyak orang yang berpuasa. Tetapi tidak mendapatkan pahala apa-apa kecuali lapar dan dahaga. Padahal puasa memberikan banyak sekali pelajaran pada kita," pungkasnya.