Info Kesehatan

Ingin Beri Air Putih Pada Bayi? Simak Dulu Penjelasan Kemenkes

Bagi bayi kebutuhan akan ASI eksklusif menjadi sesatu hal yang penting. Namun, terdapat orang tua yang juga memberikan konsumsi air putih untuk si buah hati.

Featured-Image
Ilustrasi. Foto-Net

bakabar.com, JAKARTA – Bagi bayi kebutuhan akan ASI eksklusif menjadi sesatu hal yang penting. Namun, terdapat orang tua yang juga memberikan konsumsi air putih untuk si buah hati.

Hal yang tidak disadari oleh orang tua adalah bagi bayi yang masih berumur 0 hingga 6 bulan belum membutuhkan konsumsi air putih. Bayi hanya perlu diberikan ASI, tanpa ada tambahan makanan dan minuman lainnya (kecuali vitamin, mineral dan obat-obatan dalam bentuk sirup).

Berdasarkan buku Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes), apabila bayi diberi air putih atau cairan lainnya, bayi akan cepat merasa kenyang sehingga jarang menyusu. Jika bayi jarang menyusu akan berisiko mengurangi produksi ASI.

Baca Juga: Daddy Issue, Penyebab dan Dampaknya pada Perilaku Anak

“Selain itu, bayi yang diberikan air putih atau cairan lainnya bisa terkena diare,” ungkap buku tersebut, dikutip Minggu (6/8).

Tapi, jika bayi telah menginjak usia di atas enam bulan, pemberian ASI tidak lagi mencukupi kebutuhan gizinya. Kebutuhan gizi pada bayi bisa ditambahkan dengan makanan pendamping ASI (MP-ASI).

Kemenkes merekomendasikan agar memberikan bagi berbagai jenis makanan sebagai MP-ASI namun harus tetap mencukupi kebutuhan gizinya. Hal itu diperlukan sebagai langkah untuk memberi waktu kepada anak dalam memperkenalkan rasa.

Baca Juga: Ditabrak Mobil, Pejalan Kaki di Tanah Bumbu Tewas Seketika

"Perkenalkan makanan secara perlahan dengan tekstur (lumat/halus, lembut, kasar) yang disesuaikan dengan usia anak," tulis Kemenkes.

Tapi Kemenkes merekomendasikan untuk tetap berikan ASI kepada si buah hati secara terus menerus sampai dengan usia 2 tahun. Karena anak tetap memerlukan kandungan gizi pada ASI hingga usia tersebut.

Hindari MP-ASI penambahan gula dan garam pada MP-ASI. Selain itu, tidak diperkenankan memberikan susu sapi segar, dan produk turunannya seperti yoghurt yang tidak dipasteurisasi, serta madu yang mengandung spora bakteri yang berbahaya untuk anak.

Baca Juga: Mengecek Vitamin Gummy dan Kandungan Isinya

"Jauhi pula si kecil dari makanan yang berisiko menyebabkan anak tersedak, seperti kacang dan kismis. Pastikan pula si kecil di jauhi dari makanan yang mengandung merkuri tinggi," jelasnya.

Untuk diketahui, saat umur 6 atau 7 bulan, bayi pada umumnya sudah tumbuh gigi dan duduk tegak. Hal itu tanda bahwa anak sudah siap mengkonsumsi makanan dengan tekstur yang lebih keras.

“Sementara itu, saat bayi mencapai usia 1 tahun, sistem pencernaannya sudah lebih sempurna dan siap untuk menerima makanan yang teksturnya lebih keras," tulis Kemenkes.

Editor


Komentar
Banner
Banner