bakabar.com, JAKARTA - Ibu hamil wajib jaga nutrisi. Anemia dan kurang gizi berisiko turunkan kecerdasan bayi.
Ibu hamil yang mengalami anemia bisa membuat menurunkan kecerdasan anak yang dilahirkan. Jika ibu kurang gizi, maka anak yang dilahirkan juga berpotensi mengalami stunting. Hal tersebut disampaikan oleh pakar nutrisi dr. Dewi Virdianti P. dari Kalbe Nutritionals.
"Kasus anemia pada ibu hamil di Indonesia juga tidak sedikit, yakni satu dari dua ibu hamil mengalami anemia. Kalau ibu (alami) anemia, berisiko anak juga anemia dan berpotensi anak kurang cerdas,” tutur dr. Dewi Virdianti dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Selasa (3/10).
Kurang gizi dan anemia pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko anak yang terlahir mengalami stunting atau kekerdilan sejak masih berada di dalam kandungan.
Baca Juga: Mengatasi Insomnia pada Ibu Hamil
"Pada anak stunting, bukan hanya sekadar bertubuh pendek tetapi terjadi juga pembentukan kognitif yang terhambat. Akibatnya, anak tidak dapat bersaing di masa depan dengan baik," ujar Dewi menjelaskan.
Ibu Hamil Wajib Cek Nutrisi
Dewi menekankan pentingnya nutrisi yang tepat sedini mungkin, dimulai dari wanita usia subur atau dalam program hamil, karena dibutuhkan sel telur yang berkualitas untuk menghasilkan anak yang berkualitas.
"Nutrisi semenjak kehamilan merupakan fetal programming dimana nutrisi selama kehamilan akan menentukan bagaimana kondisi kesehatan anak di masa yang akan datang," kata Dewi.
Dewi menyarankan supaya ibu hamil mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun lebih sering yakni lima hingga enam kali makan (porsi kecil) dalam sehari, dengan isi pirang sepertiga porsi untuk karbohidrat, sepertiga lauk dari sumber protein dan sepertiga berupa sayur serta buah.
Sementara untuk kudapan, ibu hamil memerlukan kudapan hingga dua kali dalam sehari, namun tetap harus memperhatikan kandungan nutrisi dari kudapan tersebut.
Baca Juga: Ibu Hamil Wajib Hati-hati, Janin di Dalam Kandungan Bisa Terpapar Polusi
"Kandungan nutrisi dalam setiap porsi makan harus diperhatikan, terutama protein. Salah satu sumber protein yang mudah diserap dan dicerna adalah susu," kata Dewi.
Dewi menjelaskan terkait protein hewani, ibu hamil juga bisa mengonsumsi telur yang juga diimbangi dengan vitamin, mineral dan asam folat, yang bermanfaat untuk membentuk sumsum tulang belakang bayi sekaligus menghindari neural tube defect seperti misalnya batok kepala bayi tidak terbentuk.
“Ibu hamil juga perlu berolahraga ringan seperti jalan pagi dan senam hamil. Selain itu, beristirahat yang cukup, mengelola stres, dan rutin kontrol kondisi kehamilan ke dokter kandungan,” kata Dewi.