bakabar.com, BANJARMASIN - Ketua Fraksi PKB DPRD Kalsel, H Suripno Sumas SH MH, mengimbau masyarakat untuk memberikan makanan bergizi kepada ibu hamil dan anak guna mencegah anemia.
Menurutnya, program 1000 Hari Pertama Kehidupan harus diperkuat dengan asupan makanan bergizi yang juga menjadi bagian penting dari upaya pencegahan anemia.
Suripno menyosialisasikan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2022 yang menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam percepatan penurunan stunting sebagai prioritas pembangunan. Salah satu fokusnya adalah pencegahan serta penanggulangan anemia pada ibu dan anak.
“Anemia defisiensi besi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stunting. Anemia pada kehamilan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah, hingga meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi,” ujar Suripno Sumas di Banjarmasin, Kamis (4/9).
Ia menambahkan, anemia pada anak juga berdampak negatif terhadap pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, serta daya tahan tubuh.
Pemerintah pusat pun telah mengatur hal ini dalam berbagai regulasi. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menegaskan kewajiban negara dalam perbaikan gizi masyarakat, termasuk pencegahan anemia pada ibu hamil dan anak. Selain itu, Permenkes Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang menekankan pentingnya konsumsi zat gizi mikro, khususnya zat besi. Sementara itu, Permenkes Nomor 88 Tahun 2014 mengatur pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi wanita usia subur dan ibu hamil.
Narasumber kegiatan, Dosen Fakultas Kedokteran ULM, Sheila Nurrahmah SKM., M.Biomed., menjelaskan bahwa anemia merupakan masalah kesehatan yang kompleks dengan dampak signifikan pada ibu hamil dan anak-anak. “Dampaknya tidak hanya pada kesehatan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif, kapasitas belajar, dan kualitas hidup jangka panjang,” ungkapnya.
Sheila juga menambahkan, keluarga kurang mampu dapat mengakses bantuan makanan untuk ibu hamil melalui posyandu, yang kemudian disalurkan ke puskesmas.