EV Charging Station

Hyundai Hadirkan EV Charging Station di Coffee Shop Lebak Bulus

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menghadirkan fasilitas EV Fast Charging Station di Starbucks Adhyaksa, Lebak Bulus, Jakarta.

Featured-Image
Hyundai EV Fast Charging Station di Starbuck Adhyaksa. Foto: dok. HMID

bakabar.com, JAKARTA - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menghadirkan fasilitas EV Fast Charging Station di Starbucks Adhyaksa, Lebak Bulus, Jakarta yang tersedia sejak akhir Oktober 2023 lalu.

Chief Operating Officer HMID), Fransiscus Soerjopranoto mengatakan bahwa kehadiran EV Fast Charging Station di Starbucks Adhyaksa akan memberi kemudahan lebih bagi konsumen dalam menjalani mobilitasnya sehari-hari bersama kendaraan listrik.

Langkah ini, kata dia, sejalan dengan komitmen HMID dalam mengakselerasi elektrifikasi di industri otomotif Indonesia sekaligus membuka akses yang lebih luas bagi konsumen terhadap produk kendaraan listrik dan fasilitas-fasilitas pendukungnya.

"Kami harap kehadiran EV Fast Charging Station di Starbucks Adhyaksa akan semakin mematangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia untuk solusi mobilitas yang lebih baik dan bernilai tambah bagi konsumen," ujarnya dalam keterangan resmi baru-baru ini.

Baca Juga: Komparasi Hyundai Stargazer vs Mitsubishi Xpander, Simak Plus Minusnya

EV Fast Charging Station di Starbucks Adhyaksa Lebak Bulus tersedia bagi seluruh pengguna kendaraan listrik Hyundai dan pemilik kendaraan listrik lain dengan tipe charger DC CCS2 yang kompatibel dengan fasilitas tersebut.

Terdapat dua unit fast charger gun yang tersedia dengan daya 47 kW. Sebagai contoh, dengan tenaga sebesar itu, Ioniq 5 mampu dikendarai hingga sekitar 300 km dengan satu jam pengisian daya di charging station ini.

Konsistensi HMID perkuat ekosistem EV Indonesia

Adapun HMID terus berupaya untuk memperluas ketersediaan charging station di fasilitas publik, termasuk di mal. Sebelumnya, mereka telah mendirikan EV Charging Station di 52 lokasi mal bekerja sama dengan PT Lippo Malls Indonesia.

Pabrikan otomotif asal Korea Selatan itu juga tengah melakukan uji coba EV Ultra-fast Charging Station di Plaza Indonesia, dan akan terus membangun lebih banyak Ultra-fast Charging Stations dari tahun 2024.

Baca Juga: Harganya Tembus Rp1 Miliar, Berapa Lama Inden Hyundai Ioniq 6?

Ekspansi jaringan charging station secara menyeluruh dan berkelanjutan juga menjadi bagian dari upaya HMID dalam menjawab permintaan kendaraan listrik di Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun.

Menurut data Gaikindo, penjualan kendaraan listrik di Indonesia selama Januari–September 2023 mencapai 12.081 unit, naik 279 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Dalam kurun waktu yang sama, produksi kendaraan listrik di Indonesia ikut meningkat 130 persen secara yoy (year on year). Tren ini pun memunculkan optimisme akan pertumbuhan pasar kendaraan listrik di masa depan yang semakin cepat.

Selain memperluas keberadaan charging station, HMID juga melakukan peningkatan kapasitas produksi kendaraan listrik di Indonesia.

Baca Juga: Hyundai Tawarkan Program Penjualan Berhadiah ke Korea, Cek Syaratnya

Saat ini, fasilitas PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) telah memperluas kapasitas produksi Ioniq 5, mobil listrik pertama yang diproduksi secara lokal, menjadi 20.000 unit per tahun.

Selain itu, HMID juga menjadwalkan pabrik battery system dan sel baterai Hyundai di Indonesia akan mulai beroperasi pada April 2024 untuk menjalankan produksi massal baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia.

Rencananya, kendaraan listrik Hyundai berikutnya yang diproduksi secara lokal akan dilengkapi dengan baterai yang dibuat di Indonesia tersebut dan akan dijual dengan harga yang terjangkau di paruh pertama 2024 mendatang.

HMMI berencana utnuk meningkatkan kapasitas produksi yang memiliki kemampuan untuk mengakomodasi produksi hingga 70.000 unit kendaraan listrik per tahun di Indonesia mulai 2024.

Baca Juga: Festival Harinya Hyundai Siap Sapa Warga Medan, Intip Kegiatannya

Kapasitas produksi tersebut akan mampu memenuhi permintaan kendaraan listrik di Indonesia sekaligus membantu mendorong upaya pemerintah dalam mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik.

Lebih lanjut, ekosistem kendaraan listrik yang lengkap tersebut juga sudah memenuhi nilai kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta rasio komponen yang diproduksi di wilayah ASEAN.

Maka dari itu, kendaraan listrik Hyundai beserta baterainya yang sepenuhnya diproduksi secara lokal akan memenuhi syarat untuk mendapatkan potongan pajak di Indonesia sekaligus memungkinkan untuk diekspor ke luar negeri, khususnya di Asia Tenggara.

Editor
Komentar
Banner
Banner