bakabar.com, MARTAPURA - Heboh aksi seorang pengendara pikap diduga melakukan tabrak lari dan dikejar warga di Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kejadian itu membuat pengemudi dan penumpang menceburkan diri ke parit.
Kejadian itu terekam dalam dua video yang beredar di media sosial pada Sabtu (7/10). Dalam video pertama, tampak pengendara motor mengejar sebuah mobil pikap warna putih.
"Tahan tahan tahan!. Ada orang tabrak lari. Lagi (sedang) manyasahi (mengejar)," seru seorang yang dalam video sambil mengejar pikap putih tersebut.
Baca Juga: Dikepung Karhutla, Pemkab Banjar Belum Menaikkan Status Darurat
Baca Juga: Geger Jasad Gosong di Cempaka Banjarbaru
Lalu dalam video kedua, tampak dua orang yang mengendarai mobil pikap putih itu turun dari mobil. Mereka berusaha menghindari warga, mereka malah menceburkan diri ke parit.
Dari informasi yang beredar, peristiwa dugaan tabrak lari itu terjadi di depan Perumahan Kota Citra Graha, sebelum akhirnya terjadi kejar-kejaran.
Belakangan identitas para pihak terkait diungkap kepolisian. Sopir truk tersebut bernama Mursidi, seorang buruh harian lepas asal Jalan Pelaihari.
Awal kejadian bermula saat truk yang dikemudikan Mursidi bersentuhan dengan pikap yang dikendarai oleh M. Zainuri di Jalan Gubernur Soebarjo, Lingkar Selatan, Gambut. Meskipun kedua belah pihak berusaha menyelesaikan permasalahan ini, namun titik temu tidak tercapai.
Baca Juga: Karhutla Terus Berulang, Pengamat: Kembalikan Lahan Gambut ke Fungsinya
Kemudian, Supiansyah dan beberapa teman mereka mencoba untuk membantu. Namun anggapan teman-teman Mursidi yang berada di sekitar lokasi bahwa Supiansyah dan teman-temannya akan menyerang mereka. Itulah yang memicu keributan. Teman-teman Mursidi kemudian berusaha mengejar truk yang dikendarai Supiansyah sambil berteriak "tabrak lari."
Supiansyah dalam upaya untuk melarikan diri membawa truk hingga ke Jalan A. Yani, kilometer 16.300. Namun, di depan truk tersebut, Mursidi secara spontan berpegangan pada spion truk dan bergelantungan di truk. Teman-temannya kemudian berusaha mengejar truk tersebut.
Kondisi semakin memanas ketika Supianayah dan teman-teman mereka menarik dan memukul Mursidi, bahkan menyemprotkan cairan WD kepada mereka. Akibatnya, Supiansyah dan teman-teman mereka berusaha melarikan diri dengan menceburkan diri ke sungai.
Baca Juga: Horor Kecelakaan di Gambut Kalsel, Pemotor Terjebak di Kolong Mobil
Melihat insiden ini, pihak kepolisian dari Polsek Gambut segera mengamankan dan membawa kedua belah pihak ke kantor polisi. Dalam perkembangannya, kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perkara penganiayaan ini secara kekeluargaan.
“Tanpa adanya unsur paksaan dari pihak manapun,” jelas Kabag Humas Polres Banjar, AKP Suwarji.
“Kejadian ini pelajaran tentang pentingnya menyelesaikan konflik dengan damai, serta bagaimana mediasi polisi berperan penting dalam mencapai kesepakatan yang adil,” sambung Suwarji.
Catatan redaksi: tulisan ini telah disunting pada pukul 23.33, Sabtu 7 Oktober, dengan penambahan konfirmasi dari kepolisian.