Cara Menghindari Bullying Verbal terhadap Anak
Mengingat dampak yang ditimbulkan cukup serius, tentu tindakan pencegahan bullying verbal sangat diperlukan. Berikut adalah tiga cara mengindari bullying verbal terhadap anak:
1. Perhatikan cara mengatasi perilaku anak yang tidak diinginkan
Perilaku bullying verbal umumnya muncul ketika orang tua melihat perilaku anak yang tidak diinginkan. Misalnya, saat anak melakukan kesalahan, orang tua cenderung mengkritik, alih-alih membantu memperbaiki kesalahan tersebut.
Orang tua disarankan untuk membiarkan anak sesekali melakukan kesalahan, kecuali jika itu menyangkut kesehatan dan keselamatan. Sebab, kesalahan terkadang malah menjadi cara terbaik bagi anak untuk mempelajari hal baru.
2. Terapkan pola asuh otoritatif
Otoritatif merupakan pola asuh yang menetapkan batasan dan meminta pertanggungjawaban anak atas perilaku mereka. Namun, pada saat bersamaan, itu membimbing dan memaafkan anak ketika mereka melakukan kesalahan.
Melalui pola asuh ini, orang tua dapat mendorong anak untuk menjadi kreatif dan mandiri dalam batas yang ditetapkan. Dengan kata lain, orang tua tidak mengendalikan anak, melainkan menciptakan batasan yang sehat, di mana mereka dapat tumbuh dan berkembang.
Pola asuh otoritatif terbilang efektif karena mengajarkan anak-anak untuk mandiri. Sekaligus, meyakinkan anak bahwa orang tuanya percaya pada mereka.
3. Berkonsultasi dengan profesional
Jika orang tua merasa ragu dan ingin memastikan cara menghindari perilaku bullying verbal terhadap anak, cobalah berkonsultasi dengan psikolog anak profesional. Diskusikan soal pola asuh anak serta berbagai hal lain mengenai pengasuhan dan tumbuh kembang anak.
Dampak bullying verbal sama buruknya dengan bullying fisik. Untuk itu, orang tua harus mulai menyadari pentingnya perkataan yang akan disampaikan kepada buah hati. Pikirkan kembali perkataan tersebut dengan bijak, jangan sampai malah menjadi bullying verbal.