LIFESTYLE

Hati-hati Berbicara! Orang Tua Bisa Jadi Pelaku Bullying Verbal

Perundungan tak melulu identik dengan kekerasan. Perkataan menyakitkan pun termasuk sebagai bullying verbal. Tanpa disadari, orang tua berpotensi jadi pelakunya

Featured-Image
Ilustrasi orang tua menjadi pelaku bullying verbal bagi anak (Foto: dok. Tanoto Foundation)

Bahaya Bullying Verbal bagi Anak

Meski terkesan sepele, bullying verbal sejatinya dapat menimbulkan dampak negatif yang cukup serius pada anak. Beberapa di antaranya ialah:

1. Merasa rendah diri

Bullying verbal terhadap anak, terutama yang dilakukan orang tua atau orang dewasa lain di dekatnya, dapat memiliki efek jangka panjang. Salah satunya, mengakibatkan anak merasa rendah diri.

Bullying verbal dapat menghilangkan rasa harga diri anak. Mereka akan kehilangan perasaan berkuasa atas hidupnya dan mulai memercayai penghinaan. Alhasil, mereka melihat diri sendiri sebagai sesuatu yang kurang dari siapa mereka sebenarnya.

2. Menurunnya prestasi belajar

Bullying verbal dapat menyebabkan anak merasa tidak bersemangat lagi melakukan aktivitas-aktivitas yang dulu disukainya. Pada usia sekolah, efek bullying verbal kerap terlihat melalui penurunan kinerja dan partisipasi sekolah.

Seorang anak yang dulunya unggul, mungkin mulai kehilangan minat belajar dan penurunan nilai belajar. Selain itu, mereka juga menjadi lebih sering menyendiri dan enggan terlibat dalam berbagai kegiatan di sekolah.

3. Stres dan depresi

Ketika bullying verbal berlangsung cukup lama, anak mungkin merasa seolah-olah tidak ada cara untuk ‘melarikan diri’. Segalanya terasa gelap dan dunia menjadi tempat yang dingin, tidak bersahabat, bahkan dipenuhi dengan bahaya dan serangan yang tak henti-hentinya.

Perasaan tidak mampu dan rasa sakit itu sering menyebabkan depresi pada anak. Jika dibiarkan, korban emosional dari intimidasi verbal bahkan bisa menyebabkan upaya bunuh diri.

HALAMAN
123
Editor


Komentar
Banner
Banner