Hari Anti Perdagangan Manusia

Hari Anti Perdagangan Manusia, PBB Serukan Perhatian Pada Setiap Korban

Setiap tanggal 30 Juli diperingati sebagai Hari Anti Perdagangan Manusia. Tahun ini PBB memiliki tema #EndHumanTrafficking. 

Featured-Image
Poster Hari Anti Perdagangan Manusia. Foto: PBB

bakabar.com, JAKARTA –Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) menyerukan pentingnya perhatian terhadap setiap korban dalam Hari Anti Perdagangan Manusia yang diselenggarakan setiap 30 Juli.

Pada perayaan tahun ini, PBB mengusung tema “Reach every victim of trafficking, leave no one behind” dengan tagar #EndHumanTrafficking.

Perayaan itu dibentuk dengan tujuan mencegah kejahatan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang mengancam nyawa manusia. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kembali kesadaran terhadap kasus tersebut.

Baca Juga: Hari Pertemanan Sedunia: Memupuk Persatuan dan Kesepahaman Antar Manusia

Kampanye itu ditujukan untuk terhadap semua pihak, termasuk pemerintah, penegak hukum, layanan publik, dan masyarakat sipil, untuk meningkatkan upaya dalam memerangi perdagangan manusia.

Poster Hari Anti Perdagangan Manusia
Tema Hari Anti Perdagangan Manusia 30 Juli 2023. Foto: PBB

Sejarah 30 Juli Dibentuk Sebagai Hari Anti Perdagangan Manusia

Data dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) menunjukkan betapa seriusnya masalah TPPO di seluruh dunia. Hal itu yang kemudian mendorong pemerintah dan sejumlah organisasi internasional untuk membentuk kelompok anti-TPPO (Inter-Agency Coordination Group Against Human Trafficking atau ICAT).

Organisasi yang terlibat dalam kelompok itu seperti ILO, IOM, UNICEF, UN Women, UNCHR, dan UNODC. Pembentukan kelompok itu menjadi langkah positif untuk bekerja bersama dalam mengatasi masalah perdagangan manusia.

Penetapan itu berdasarkan resolusi dari Majelis Umum PBB pada tahun 2013, yang manjadikan 30 Juli sebagai Hari Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang Sedunia atau Hari Anti Perdagangan Manusia Sedunia.

Baca Juga: Menyusuri Sejarah Industri Musik Indonesia di Lokananta

Penetapan Hari Anti Perdagangan Manusia Sedunia menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesadaran global tentang situasi korban perdagangan manusia dan pentingnya melindungi hak-hak korban.

Rencana PBB yang dikenal sebagai "Dana Perwalian Sukarela-PBB" juga menunjukkan komitmen untuk memberantas perdagangan manusia melalui upaya kolaboratif.

Tentang Perdagangan Manusia

Perdagangan manusia adalah tindakan kejahatan serius yang melibatkan eksploitasi manusia untuk keuntungan finansial atau tujuan lainnya. Bentuk-bentuknya meliputi perdagangan untuk tujuan eksploitasi seksual, perdagangan tenaga kerja paksa, perdagangan organ, dan bentuk eksploitasi lainnya.

Tindakan itu termasuk kejahatan serius yang melanggar hak asasi manusia dan memberi trauma mendalam bagi setiap orang yang menjadi korban. Organisasi dan pemerintah di seluruh dunia telah bekerja untuk mengenali, mencegah, dan memberantas perdagangan manusia.

Baca Juga: Umat Buddha Rayakan Upacara Apihoma Tantrayana Zhenfozong Borobudur

Untuk memerangi isu ini, berikut beberapa langkah yang diperlukan adalah:

1. Peningkatan Pencegahan

Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko dan bahaya perdagangan manusia. Pendidikan dan kampanye informasi dapat membantu mencegah orang dari menjadi korban dan memahami bagaimana mengidentifikasi tanda-tanda perdagangan manusia.

2. Pengidentifikasian dan Dukungan Korban

Penting untuk memiliki sistem yang efektif untuk mengidentifikasi korban perdagangan manusia dan memberikan dukungan yang tepat. Layanan rehabilitasi fisik, psikologis, dan sosial diperlukan untuk membantu korban pulih dari trauma dan kembali ke kehidupan normal. 

3. Mengakhiri Impunitas

Penegak hukum harus menegakkan hukum dengan tegas terhadap pelaku perdagangan manusia. Hal ini termasuk memastikan adanya keadilan bagi para korban dan menghindari impunitas bagi pelaku kejahatan.

4. Kolaborasi dan Koordinasi

Peningkatan kerja sama antara pemerintah, organisasi internasional, masyarakat sipil, dan sektor swasta sangat penting. Kolaborasi yang baik dapat meningkatkan efektivitas dalam mencegah perdagangan manusia dan memberikan dukungan kepada korban.

5. Perlindungan Korban

Korban perdagangan manusia harus dilindungi dari balasan atau represi dari pelaku kejahatan. Mereka perlu diberikan lingkungan aman untuk berbicara dan bekerja sama dengan penegak hukum dalam penyelidikan dan pengadilan.

Melalui upaya bersama dan kerja keras dari berbagai pihak, diharapkan peringatan Hari Anti Perdagangan Manusia Sedunia dapat menjadi momen untuk mendorong langkah-langkah konkret dalam memberantas perdagangan manusia dan menciptakan dunia yang lebih aman dan adil bagi semua.

Editor


Komentar
Banner
Banner