Bisnis

Hadapi Krisis Berkepanjangan, GoTo Kembali PHK hingga 600 Karyawan

Industri teknologi Indonesia kembali dilanda krisis. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 600 karyawannya.

Featured-Image
Benar Nih,  Insentif Gojek Singapura Capai Belasan Juta?

bakabar.com, JAKARTA – Industri teknologi Indonesia kembali dilanda krisis. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 600 karyawannya.

Keputusan GoTo untuk melakukan PHK adalah sebagai bagian dari stategi perusahaan untuk menjaga keberlangsungan bisnis.

“Langkah-langkah penyesuaian tersebut sayangnya akan memengaruhi sekitar 600 posisi dalam ekosistem GoTo,” ujar Juru Bicara GoTo Koesoemohadiani yang dikutip, Senin (13/3).

Bagi karyawan yang terkena PHK, GoTo memastikan pemberian dukungan dari perusahaan selama masa transisi berlangsung. Dukungan yang dimaksud dengan memberikan bantuan finansial, karir, serta kesejahteraan bagi karyawan yang terdampak.

Baca Juga: Goto Angkat Perempuan jadi Pimpinan, Apindo: Baik untuk Kesetaraan Gender

GoTo menegaskan kebijakan untuk melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya, dipastikan tidak berdampak terhadap kegiatan operasional perusahaan.

"Langkah penyesuaian ini tidak akan mempengaruhi layanan yang diberikan GoTo kepada konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang," jelasnya.

Penyesuaian lain yang ditetapkan oleh GoTo adalah melakukan konsolidasi terhadap sejumlah bisnis dan tim dalam ekosistem perusahaan.

Tujuannya sebagai langkah perampingan akibat dari kondisi pasar yang saat ini tengah mengalami gejolak ekonomi yang cukup besar.

Baca Juga: Komitmen GoTo Majukan UMKM melalui Konferensi Maju Digital

Salah satunya dengan melakukan desain ulang terhadap salah satu lini bisnis offline merchant di dalam ekosistem GoTo Finansial. Kemudian melakukan penyatuan dua bisnis sebagai langkah perampingan perusahaan.

“Penyesuaian seperti ini akan membantu kami memberikan layanan yang lebih baik kepada merchant, sekaligus mengurangi biaya,” ujarnya.

Selain itu, GoTo juga melakukan peninjauan kembali terhadap penentuan prioritas rencana bisnis ke depan. Serta, menunda kegiatan hingga isiatif yang bukan bagian dari layanan prioritas perusahaan.

“Dalam kondisi di mana kebutuhan perekrutan menurun, kami juga melakukan restrukturisasi di tim rekrutmen,” jelasnya.

Sebelumnya, GoTo telah melakukan PHK terhadap 1.300 karyawan akibat kondisi pasar yang sedang bergejolak. Ekosistem perusahaan startup yang menjadi penunjang sektor teknologi dalam negeri terus mengalami tekanan.

Baca Juga: Goto Angkat Perempuan jadi Pimpinan, Apindo: Baik untuk Kesetaraan Gender

Selain itu, Silicon Valley Bank (SVB) yang merupakan perusahaan penyokong dana terbesar di Amerika, tengah mengalami krisis. Perusahaan tersebut telah kehilangan 60 persen dari total valuasinya, akibat kegagalan dari perusahaan yang didanai SVB.

Hal tersebut berimbas pada penarikan uang besar-besar yang dilakukan oleh pemilik kapital ventura dan mengakibatkan sebagian besar bank di Amerika mengalami penurunan saham yang signifikan.

Bahkan, penulis buku keuangan ‘Rich Dad Poor Dad’ Robert Kiyosaki memprediksi adanya tiga bank terbesar Amerika yang juga mengahadapi krisis. Hal tersebut menjadi pertanda dari terulangnya krisis finansial global 2008.

Editor


Komentar
Banner
Banner