Bisnis

Hadapi Bonus Demografi 2030, Bagas Adhadirgha Siap Cetak 1 Juta Pengusaha

Sekretaris BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bagas Adhadirga yakin akan cetak 1 juta Pengusaha dalan visi nya bila terpilih menjadi Ketua HIPMI peri

Featured-Image
Sekretaris Jenderal BPP HIPMI, Bagas Adhadirgha. (Foto: apahabar.com/Dian Finka)

apahahabar.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bagas Adhadirgha yakin meyakini dapat mencetak 1 juta pengusaha sebagai bagian dari visi misinya bila terpilih menjadi Ketua Umum BPP HIPMI periode 2022-2025.

''Saya ingin mencetak 1 juta pengusaha, karena nanti di tahun 2030 Indonesia akan mengalami namanya bonus demografi,'' ucap Bagas, dalam acara Ngobrol Pintar di Rumah IA IA, Yogyakarta, Senin (17/10).

Bagas juga menyebut target tersebut dapat direalisasikan dengan cara mengembangkan aplikasi yang dapat merangkul seluruh pengusaha muda di setiap daerah Indonesia.

Baca Juga: Bermodal SIUP Perusahaan, Cerita Akbar Bergabung dengan HIPMI

Pria yang saat ini mencalonkan diri sebagai Caketum BPP HIPMI nomor urut 2 ini menyebut melalui aplikasi tersebut, nantinya akan mempermudah pelaku usaha untuk mendaftar diri dalam keanggotaan HIPMI. 

''Sekarang ada aplikasi minat yang sedang kita kembangkan terus ke depannya, seperti dengan download saja, kemudian daftar, lalu menjadi anggota HIPMI non aktif, caranya aktif gimana? Nanti dia lapor pada BPJ dan BPD daerah baru dia bisa aktif menjadi anggota HIPMI,'' jelas Bagas.

Baca Juga: Dinilai Berperan Besar, Akbar: Satu Pengusaha Sumbang Aset Negara 36 Persen

Visi lain yang akan dilakukan adalah akan melakukan sinkronisasi antara HIPMI dengan pemerintah dengan melahirkan 10 persen pengusaha nasional.

''Oleh karena itu HIPMI sebagai organisasi inkubator pengusaha nasional mempunyai tugas utama adalah mencetak sebanyak banyaknya pengusaha baru di Indonesia,'' ujar Bagas.

Lebih lanjut ia menjelaskan melalui penggunaan teknologi, diharapkan bisa merangkul semua pengusaha muda daerah yang sampai saat ini masih belum terjangkau.

''Cara saya adalah menggunakan teknologi, karena misi Indonesia ke depan adalah hilirisasi, digitalisasi, dan ekonomi hijau,'' tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner