Nurhayati (45) terpaksa memandikan buah hatinya dengan air selokan lantaran ngadatnya distribusi air bersih PDAM Bandarmasih.
Ironisnya krisis air bersih ini dirasakan warga setempat, tepatnya di Kompleks Baruh Batuah, Pelambuan, Banjarmasin Barat selama satu bulan, sejak Ramadan 2022 kemarin.
"Di bawah rumah saya air tidak bersih, tapi bisa dipakai mandi sehar-hari," ucap Nurhayati kepada bakabar.com, Minggu (15/5).
Kondisi anak kelimanya tersebut sangat memprihatinkan. Bahkan setelah mandi air comberan, Hafit langsung menjerit kesakitan.
Ia pun harus memberikan bedak ke seluruh tubuh putranya tersebut. "Malam juga menangis, kasihan anak begini," katanya.
Ia sangat menyayangkan macetnya distribusi air bersih PDAM Bandarmasih selama berbulan-bulan.
Padahal, ia kerap membayar tarif air bersih sebesar Rp200 ribu per bulan.
"Kita bayar saja tiap bulan sekitar Rp 200 ribu," bebernya.
Untuk memasak, ia pun rela membeli air galon setiap hari.
"Terkadang menampung air hujan, supaya dapat air bersih," pungkasnya.