bakabar.com, KOTABARU - Sejumlah fakta baru terungkap dari aksi pengeroyokan maut di Desa Geronggang, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kotabaru.
"Motif pengeroyokan akibat rasa sakit hati pelaku terhadap korban," jelas Kapolsek Kelumpang Tengah AKP Shoqif Fabrian, Selasa malam (8/1).
Bermula saat korban yang diduga mabuk meminta uang kepada warga di sekitar kejadian. Karena tak ada warga yang mau memberi uang, korban merasa kesal. Perkelahian pun terjadi.
Baca Juga: Transaksi Gendut Kapolres Kotabaru Jalan Ditempat, Pakar: Jangan Ditutup-tutupi!
Menyaksikan kericuhan, pelaku lantas berinisiatif melerai perkelahian. Bukannya berhenti, korban justru terus melontarkan kata-kata kasar.
"Karena terus dikata-katain, pelaku akhirnya tersulut emosi hingga terjadi perkelahian," terang Shoqif.
Baca Juga: Sesal Sejoli Aborsi di Kotabaru: Lima Bulan Baru Panik
Pelaku lantas menusuk korban dengan senjata tajam hingga beberapa kali ke tubuh korban.
Saat duel berlangsung, adik pelaku yang melihat kakaknya berduel lalu mengambil sebilah parang.
"Lalu ikut membacok kaki korban hingga tersungkur bersimbah darah," pungkasnya.
Baca Juga: Kematian Tahanan Polresta Banyumas Diduga Akibat Pengeroyokan
Perkelahian itu terjadi pada Senin (31/7) sekitar pukul 20.15 WITA. Dua pelaku yang melakukan pengeroyokan berinisial MH (19) dan RS (17). Keduanya merupakan warga Desa Geronggang.
Sementara korbannya berinisial HI (30). Ia merupakan warga Desa Tamiang Bakung, Kecamatan Kelumpang Tengah.
Meski pera pelakunya sempat kabur, kapolsek memastikan telah berhasil mengamankan dua pelaku yang melakukan penganiayaan hingga menewaskan satu orang korban tersebut.