bakabar.com, JAKARTA - Deddy Corbuzier berang. Ayah dari Azka itu meluapkan kekesalannya pada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait Fajar Sadboy di televisi. Deddy menyebutnya sebagai eksploitasi anak di bawah umur.
Seperti kita tahu, Fajar Sadboy muncul di mana-mana setelah kisah cintanya yang galau viral. Fajar merupakan remaja asal Gorontalo yang masih berusia 15 tahun.
Deddy Corbuzier mempermasalahkan bagaimana Fajar Sadboy diundang ke acara televisi dengan maksud mempertontonkan kegalauan cinta anak di bawah umur. Terlebih lagi, sang mantan yang juga masih anak-anak juga diundang.
"Yang jelas, bukan karya, bukan prestasi. Penontonnya jutaan," kata Deddy Corbuzier di podcast Close the Door, dikutip bakabar.com pada Rabu (18/1).
Suami Sabrina Chairunnisa tersebut kemudian membandingkan jumlah penonton Fajar Sadboy dengan tayangan yang menampilkan pemenang olimpiade matematika. Namun menurut Deddy, bukan itu masalahnya.
"Pertanyaan saya, bukan masalah Fajar diundang ke sini apa enggak, bukan masalah Fajar ada di media sosial apa enggak, bukan masalah Fajar nangis-nangis beneran apa enggak, bikin quotes, mau pacaran umur 15 tahun, bukan itu. Pemasalahannya adalah dia pada saat ada TV, mana KPI?" ujarnya tajam.
Deddy Corbuzier mempertanyakan peran KPI yang menyebut diri mereka sebagai pelindung hak anak-anak.
View this post on Instagram
"Kan katanya Anda melindungi hak anak-anak. Saya pernah di Hitam Putih ngundang anak kecil, kena KPI. Kena saya. Pertanyaannya sekarang, ketika Fajar Sadboy dan mantannya, usia di bawah umur masuk ke dalam TV, mana KPI?" ucap Deddy Corbuzier.
Deddy Corbuzier populer ini bahkan menyebutkan tentang pasal yang mendukung argumennya.
"Padahal kalau kita merujuk pada pasal 29 peraturan KPI tentang pedoman perilaku penyiaran disebutkan bahwa lembaga penyiaran tidak boleh mewawancarai anak-anak di bawah umur 18 tahun di luar kapasitas mereka serta wajib mempertimbangkan keamanan dan masa depan mereka. Mana KPI?" kata Deddy lagi mempertanyakan.
"Kok enggak ada? Kok (Fajar Sad Boy) masih bisa tetap muncul (di TV)? Apa Anda sibuk ngeblur tetek (payudara) sapi?" imbuh Deddy Corbuzier kesal sekalugus menyindir aksi KPI yang asal main sensor.
Tak cukup sampai di situ, Deddy Corbuzier terus menyentil KPI dengan sindiran pedas.
"Peraturannya ada. Realisasinya mana? Kalau lihat tetek-tetek enggak boleh, tapi kalau anak di bawah umur nangis karena putus cinta boleh gitu?" tanya Deddy dengan nada sindiran.
Terakhir, Deddy Corbuzier menegaskan bahwa mengundang Fajar Sadboy ke televisi adalah bentuk dari eksploitasi anak yang tidak hanya merugikan Fajar, tetapi juga anak-anak di bawah umur yang menonton.