Pensiun Dini PLTU

Menteri ESDM Pastikan Tahun Ini Suntik Mati PLTU Cirebon-1

Kementerian ESDM bakal pastikan satu pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cirebon-1 kena pensiun dini tahun ini. Karena dirasa paling memungkinkan

Featured-Image
Kondisi Perairan Laut dan Udara di Sekitar PLTU Jawa 7 yang Tercemar Polusi. Foto: ID Comm

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cirebon-1 akan pensiun dini pada tahun ini. PLTU tersebut dinilainya yang paling memungkinkan untuk dieksekusi.

“Cirebon, karena kan yang paling memungkinkan (untuk pensiun dini)," katanya di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (10/11).

Pensiun dini PLTU tersebut akan menggunakan dana dari Asian Development Bank (ADB) yang merupakan bagian dari komitmen Just Energy Transition Partnership (JETP).

Baca Juga: Akhirnya! Vale Serahkan Divestasi 14 Persen ke RI

Proyek tersebut diketahui juga sudah masuk dalam draf dokumen investasi komprehensif atau Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) Just Energy Transition Partnership (JETP).

"Ini kan baru principal-nya tapi sudah ada kajiannya. Dananya kan saya belum lihat," ujar Arifin.

Di samping itu, melansir draf CIPP, PLTU Cirebon-1 berkapasitas 660 MW melistriki sistem Jawa-Madura-Bali. Pembangkit ini seharusnya dapat beroperasi sampai 2045.

Baca Juga: PLTS Cirata Diresmikan, Jokowi: Investor EBT Mulai Mengantre Masuk

Namun, dengan dipangkas umurnya 8 tahun, pembangkit ini hanya akan beroperasi sampai 2037. Estimasi investasi proyek ini diperkirakan sekitar US$ 300 juta. 

“Sekarang di JETP disetujui dahulu (finalisasi) CIPP-nya. Nanti baru akan dibahas dengan stakeholders, setelah itu disetujui oleh sponsor. Harapannya finalisasi CIPP pada bulan ini bisa selesai,” ujar Arifin.

Selain PLTU Cirebon-1, dana JETP juga akan diprioritaskan untuk mendukung pensiun dini PLTU Pelabuhan Ratu. 

Pembangkit yang berlokasi di Sukabumi ini berkapasitas 969 MW juga menyalurkan listrik untuk sistem Jawa-Madura-Bali. Pembangkit ini seharusnya dapat beroperasi hingga 2042.

Baca Juga: 3 Catatan IESR Usai Jokowi Resmikan PLTS Cirata

Namun dengan dipensiunkan dini, umur pembangkit ini dipangkas 5 tahun sehingga hanya beroperasi sampai 2037. Estimasi investasi pemensiunan dini PLTU Pelabuhan Ratu senilai US$ 870 juta. 

Jika ditotal, kata Arifin, jumlah PLTU yang akan dipensiunkan hanya sebesar 1,629 GW dengan estimasi investasi US$ 1,17 miliar.

Editor


Komentar
Banner
Banner