bakabar.com, LUMAJANG - Erupsi Gunung Semeru yang sempat terjadi pada pukul 12.42 WIB sempat membuat warga penyintas yang tinggal di hunian sementara (huntara) panik.
Diketahui huntara tersebut berjarak kurang lebih sejauh 10,9 Km dari pusat kawah Gunung Semeru. Selain itu, huntara tersebut berlokasi di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro yang ditempati sebanyak 1.685 kepala keluarga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik namun tetap waspada terkait erupsi Gunung Semeru yang terjadi siang hingga sore ini.
Baca Juga: Gunung Semeru Muntahkan Awan Panas Guguran, PVMBG Minta Masyarakat Waspadai Hujan Abu
Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik (PKL) BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo membenarnya Gunung Semeru sempat mengalami erupsi yang masih berlangsung hingga saat ini. Meski begitu ia menekankan saat ini kondisinya sudah mulai kondusif.
"Masih terkendali, sekarang sudah landai. Tapi harus tetap waspada dan berhati-hati," kata Wawan saat dihubungi bakabar.com, Minggu (5/2).
Pos Pengamatan Gunung Api Semeru PVMBG melaporkan kolom abu teramati mencapai 1.500 meter dari atas puncak. Sementara Awan Panas Guguran (APG) tampak mengarah ke selatan sisi tenggara dengan jarak luncur 6 Km.
Mengetahui hal tersebut, ia membenarkan warga penyintas di huntara sempat panik mengetahui kabar Gunung Semeru erupsi.
Baca Juga: Gunung Semeru Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter, Kondisi Angin Kencang
Meski lokasinya berada di kawasan hijau atau kawasan batas aman, Wawan menyarankan agar warga yang memiliki bayi dapat menjauhi titik sebaran abu vulkanik. Sebab, abu vulkanik yang dikeluarkan Gunung Semeru disebutnya berbahaya bagi bayi.
Asap atau abu APG dilaporkan mengarah ke arah utara Gunung Semeru potensi kawasan terdampak abu di Sumber Mujur, Pasruh Jambe Penanggal dan Senduro.
"Untuk saat ini perlintasan alternatif Lumajang-Malang juga masih bisa dilintasi," jelasnya.